DENPASAR, BALIPOST.com – Irjen Pol. Daniel Adityajaya resmi menjabat Kapolda Bali setelah dilantik oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Sebagai Kapolda Bali yang baru, Irjen Daniel diharapkan lebih serius memerangi narkoba, apalagi sejumlah pabrik barang terlarang tersebut ditemukan di wilayah Kuta Utara dan Gianyar.
Ketua Lembaga Anti Narkotika (LAN) Provinsi Bali, Joni Lay, S.H., Selasa (30/7) menjelaskan, harapan itu sesuai tugas dan tanggung jawab Ditresnarkoba bersama Satnarkoba jajarannya selaku ujung tombak dalam rangka pemberantasan penyalahgunaan narkotika di wilayah Bali.
“Kan selalu menggaung jargon war on narcoti, jangan hanya sedap dibaca atau didengar. Harus serius dan sungguh-sungguh untuk melakukan perang terhadap pelaku tindak pidana narkotika,” tegas Joni.
Di samping itu, mantan Wakapolres Gianyar ini mengungkapkan dalam proses penyidikan harus sesuai dengan fakta lapangan. “Jangan ditambah dan dikurangi. Kalau penyalahgunaaan, sidiklah sebagai penyalahguna. Jika pengedar sidiklah sebagai pengedar. Termasuk bandar sidiklah sebagai bandar,” ujarnya.
Agar tidak terjadi penyimpangan dalam penyidikan, mantan Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Bali berharap penyidik menghindari memberikan peluang dan pendampingan tersangka hanya kepada advokat/pengacara tertentu saja.
“Selamat kepada Bapak Irjen Pol. Daniel Adityajaya mengembankan amanat selaku Kapolda Bali. Paling tidak mempertahankan apa yang telah dilakukan Komjen Pol. (purn) Dr. Petrus Reinhard Golose saat menjabat Kapolda Bali,” tutupnya.
Sementara praktisi hukum, I Kadek Agus Mulyawan, S.H., M.H., menyampaikan dipercaya sebagai Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya menjadi harapan baru bagi masyarakat Pulau Dewata dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun yang menjadi perhatian utamanya adalah kasus narkotika.
“Menurut saya khususnya di daerah pariwisata di Bali ini, hal yang menjadi atensi khusus adalah kasus narkoba sangat perlu ditingkatkan pengawasan dan pengamanan,” ungkapnya.
Hal ini penting, kata Agus untuk mengungkap jaringan narkoba, baik jaringan nasional maupun internasional. “Agar tidak kecolongan. Tentunya lebih awal mendeteksi modus-modus orang asing yang masuk ke Bali dalam kaitannya dengan barang terlarang itu,” harapnya. (Kerta Negara/balipost)