Sekretaris Jenderal PMI, A.M. Fachir (tengah) didampingi Ketua Penyelenggara acara penganugerahan sekaligus Pengurus Bidang Donor Darah PMI Pusat, Linda Lukitari Waseso (kiri) memberikan keterangan soal Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial bagi pendonor darah (DDS) 100 kali di Markas Pusat PMI, Jakarta, Jumat (2/8/2024). (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Setelah empat tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Kementerian Sosial kembali menyelenggarakan penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial. Penghargaan ini diberikan kepada para pendonor darah sukarela (DDS) yang telah menyumbangkan darah sebanyak 100 kali atau lebih.

Penghargaan akan dilangsungkan pada Senin (5/8) di Jakarta. Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin akan secara langsung menyematkan tanda kehormatan tersebut kepada 1.591 DDS 100 kali yang berasal dari 26 provinsi di Indonesia (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, DKI Jakarta, DIY, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Papua, Aceh, dan Jambi).

Baca juga:  Krisis Iklim Jadi Tantangan Kemanusiaan

Satyalancana Kebaktian Sosial merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah kepada DDS. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kepedulian para pendonor dalam membantu sesama.

Selain penghargaan ini, PMI juga memberikan penghargaan kepada DDS yang telah menyumbangkan darah sebanyak 15, 30, 50, dan 75 kali. Di antara para penerima penghargaan, akan hadir juga DDS dengan kategori khusus seperti DDS dengan usia tertua, termuda, dan DDS dengan jumlah donor terbanyak.

Baca juga:  20 Orang Sembuh, Sisa Pasien COVID-19 di Gianyar 5 Orang

Ketua Penyelenggara Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial DDS
100 Kali, Linda Lukitari Waseso, menjelaskan penghargaan ini tidak hanya menjadi bentuk
apresiasi, tetapi juga diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk menjadi pendonor darah sukarela.

“Darah adalah kebutuhan yang sangat
penting bagi banyak orang, terutama mereka yang sedang sakit atau mengalami kecelakaan.
Dengan menjadi pendonor darah, kita telah menyelamatkan nyawa orang lain,” kata Sekretaris Jenderal PMI, A.M. Fachir dalam keterangan tertulisnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Ribuan KK di Tianyar Tengah Alami Krisis Air Bersih
BAGIKAN