DENPASAR, BALIPOST.com – Puluhan pemimpin muda dari berbagai negara berkumpul di Bali untuk membahas tantangan regional dan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Tak kurang 32 pemimpin muda dari Jepang, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia bertemu di Hitachi Young Leader Initiative (HYLI) 2024.
Seorang alumni HYLI 1999 dari Indonesia, Dr. Agung Wicaksono, mengungkapkan pentingnya keberlanjutan dan kepemimpinan sebagai konsep utama bagi generasi muda agar unggul dalam keterampilan mereka. Agung yang saat ini menjabat sebagai Deputi Pendanaan dan Investasi untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan untuk membangun masa depan yang berkembang, harus ditanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan kepemimpinan pada generasi muda.
“Prinsip-prinsip ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dan unggul di dunia yang terus berkembang,” jelas Dr. Agung.
Chairman Hitachi Asia Ltd., Kojin Nakakita, mengutarakan teknologi dapat secara efektif menyediakan energi bersih. Maka dari itu pemimpin masa depan “young leaders” perlu diberdayakan sejak awal untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Menginspirasi dan membina generasi pemimpin berikutnya adalah salah satu dari banyak cara berkontribusi kembali kepada masyarakat. Saya sangat senang melihat para delegasi muda merundingkan ide-ide inovatif dengan harapan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan di HYLI. Saya percaya bahwa mulai dari sini, HYLI akan membuka lebih banyak peluang bagi para inovator sosial yang bercita-cita tinggi ini untuk membentuk masa depan yang lebih beragam dan inklusif,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta HYLI, Seyya Viriya mengaku terkesan dengan upaya yang dilakukan dalam pembangunan berkelajutan. Mahasiswa Universitas Udayana ini dalam kunjungan ke microgrid di Nusa Penida, menyoroti bahwa teknologi dapat secara efektif menyediakan energi bersih untuk masa depan yang berkelanjutan dan hijau.
Selain itu, ia menilai sesi pendampingan memberikan wawasan berharga tentang penerapan pemikiran kritis untuk memecahkan tantangan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. (Citta Maya/balipost)