Dalam upaya menghidupkan semangat generasi muda untuk melestarikan budaya Bali, Aliansi Pemuda Hindu Bali (PK APHB) Gianyar menggelar kembali Bhaskara Budaya II. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam upaya menghidupkan semangat generasi muda untuk melestarikan budaya Bali, Aliansi Pemuda Hindu Bali (PK APHB) Gianyar menggelar kembali Bhaskara Budaya II.

Ketua PK APHB Gianyar, I Wayan Degus Jaya, S.S, S.Pd., Minggu (4/8) mengatakan beragam lomba, seperti bapang barong, makendang tunggal, menyurat lontar, dan Bali Grafi digelar sebagai upaya pelestarian budaya di kalangan generasi muda.

Ia menyadari di tengah derasnya arus globalisasi, budaya Bali berada di persimpangan jalan. Modernisasi yang cepat dan pengaruh budaya asing mulai mengikis nilai-nilai tradisional yang selama ini menjadi fondasi masyarakat Bali.

Baca juga:  Ini, Si Kecil yang Jadi Sampah Berbahaya Jika Dibuang Sembarangan

Bahasa Bali semakin jarang terdengar dalam percakapan sehari-hari, nilai gotong royong mulai memudar, dan budaya pop yang tidak sejalan dengan kearifan lokal semakin marak diadopsi.

Ia menyebut beragam kompetisi sebagai bagian dari perayaan kekayaan budaya Bali. Misalnya, melalui lomba menyurat lontar, peserta tidak hanya melatih keterampilan menulis, tetapi juga mendalami nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam lontar, warisan intelektual yang tak ternilai harganya.

Baca juga:  Begini, Kronologi Kebakaran di Pura Dalem Teges Padangsambian

Lebih dari itu, ia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi para seniman muda untuk berkreasi dan berkolaborasi. “Dengan menggabungkan tradisi dengan sentuhan modern, para peserta diharapkan mampu menciptakan karya seni yang relevan dengan zaman namun tetap berakar pada nilai-nilai luhur Bali,” ujarnya.

Lewat makin banyaknya kompetisi yang mengusung budaya dan tradisi, ia optimis pelestarian budaya Bali akan semakin berkobar. “Pelestarian budaya Bali adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan terus menggali, melestarikan, dan mengembangkan budaya Bali, kita tidak hanya menjaga identitas bangsa, tetapi juga memberikan kontribusi bagi peradaban dunia,” tegasnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Berkedok Bisnis Masker, Penjudi Menipu
BAGIKAN