Proses pencacahan plastik Polyethylene Terephthalate (PET) daur ulang di Recycle Business Unit (RBU) Bali PET, Denpasar. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com Penanggulangan sampah plastik merupakan salah satu permasalahan utama di Indonesia. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa pada 2022, Indonesia menghasilkan 21,19 juta ton sampah.

Dari total sampah tersebut, sebanyak 34,45% tidak terkelola sehingga berpotensi mencemari sumber air serta laut dan lingkungan. Pemerintah menargetkan pengurangan sampah plastik ke laut hingga 70 persen pada 2025 dan berupaya mendorong keterlibatan masyarakat serta sektor swasta dalam pengelolaan sampah.

Guna mendukung upaya penanggulangan sampah plastik ini, pelaku usaha air minum dalam kemasan (AMDK) terus berinovasi dengan mengendepankan pelestarian lingkungan. Salah satunya lewat penggantian kemasan yang digunakan, seperti upaya yang digagas Aqua.

Pionir AMDK ini berinovasi menghadirkan produk berkualitas yang berkomitmen pada jaminan kualitas dan keamanan, serta mengedepankan dampak pada lingkungan. Terbaru, dihadirkan AMDK Galon Guna Ulang. Selain Galon Guna Ulang berbahan polycarbonate (PC), Aqua juga sudah mengedarkan Galon Guna Ulang berbahan polyethylene terephthalate (PET) yang ramah lingkungan.

Baca juga:  Pabrik Aqua Mambal dan BUMDes Mandala Sari "Kick-off" Kampung Mandiri di Bongkasa Pertiwi

Kepala Bidang Ekonomi Sirkular KLHK, Wisti Noviani, mengatakan pihaknya mengapresiasi inisiatif dalam menggunakan kemasan daur ulang pada produk-produk Aqua selama ini, termasuk penggunaan PET pada Galon Guna Ulangnya yang baru. Hal ini merupakan salah satu upaya mengurangi sampah kemasan plastik dari produk air minum dalam kemasan dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan.

“Kami berharap inisiatif ini dapat terus dilanjutkan, dan dapat menginspirasi para produsen makanan dan minuman lainnya untuk terus ikut berperan aktif mengurangi sampah kemasannya, terutama sampah kemasan sekali pakai,” ujarnya saat mengunjungi fasilitas produksi Aqua di Mambal, Badung.

Sebagai bagian dari kunjungan ke fasilitas produksi itu, pihak dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga mengunjungi fasilitas Recycling Business Unit (RBU) Bali PET di Denpasar. Diperlihatkan upaya Aqua dalam mendaur ulang kemasan paska konsumsinya dan menghadirkan produk berkualitas sekaligus memelihara kelestarian lingkungan.

Baca juga:  KLHK Serahkan Penghargaan Kinerja ke Aqua Grup

Menurut Jeffri Ricardo, Packaging Circularity Senior Manager Danone Indonesia, dua galon guna ulang ini sama-sama aman, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar regulasi pemerintah seperti SNI dan BPOM. Kemasan Galon Guna Ulang berbahan PET ini telah diperkenalkan sejak 2019 dengan fokus distribusi di area Bali dan Sulawesi Utara.

“Pada 2024, AQUA Galon Guna Ulang PET mulai didistribusikan lebih luas secara bertahap ke wilayah Jakarta dan Jawa Barat,” jelas Jeffri dalam keterangan tertulisnya.

Bekerja sama dengan berbagai pihak, lanjutnya, pihaknya telah menginisiasi pengembangan 6 unit bisnis daur ulang, TPST, TPS3R, serta Bank Sampah yang tersebar di Indonesia dan memberdayakan hampir 10.000 pemulung di seluruh Indonesia. Sebagai hasilnya, Aqua telah mengumpulkan hingga 22.000 ton sampah plastik di Indonesia setiap tahunnya.

Baca juga:  Bali Catat Tambahan Pasien Sembuh Lebih dari 2 Kali Lipat Kasus COVID-19 Baru

Plastik yang telah diolah kemudian diproses dan didaur ulang menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi, terutama menjadi bahan baku kemasan botol baru berbahan plastik daur ulang. Penggunaan kemasan guna ulang Aqua bertujuan untuk membangun kebiasaan reduce, reuse, dan recycle (3R) di kalangan masyarakat.

Selain lebih efisien, kemasan guna ulang juga menjadi pilihan yang ramah lingkungan karena berpotensi mengurangi hingga 83% emisi karbon, mengurangi penggunaan plastik hingga 78%, serta mampu mencegah penggunaan lebih dari 770.000 ton plastik baru (virgin plastic) setiap tahunnya. Dalam hal edukasi kepada konsumen dan masyarakat, pihaknya memimpin kampanye nasional untuk pendidikan daur ulang dengan menjangkau 100 juta orang dan 5 juta anak-anak. (kmb/balipost)

BAGIKAN