Direktur Utama Telkomsel, Nugroho. (BP/Istimewa)

5GJAKARTA, BALIPOST.com – Jaringan 5G yang sudah digelar pada 2021 lalu hingga kini belum maksimal pemanfaatannya. Untuk itu, Telkomsel berencana menggeber jaringan 5G di Jabodetabek. Hal ini disampaikan Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, Rabu (7/8).

Menurutnya, Telkomsel berencana memperluas cakupan jaringan 5G di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. “Jakarta mau kita geber (dorong) 5G di seluruh wilayah Jabodetabek, baik di dalam kota maupun kota sekitarnya,” katanya dalam Media Gathering Nasional.

Baca juga:  Hadirkan Pendidikan Adaptif dan Inklusif, Kompetensi Teknologi Diperkuat

Ia mengungkapkan jangkauan 5G Telkomsel saat ini menjadi yang terbesar di Indonesia dan mencakup seluruh pulau besar di Indonesia. Sejak pertama kali menggelar 5G pada 2021 hingga saat ini, jangkauan jaringan tersebut berada di 716 situs dan 53 kota di Indonesia.

Jangkauan 5G Telkomsel di Jabodetabek sudah mencakup 15 kota/kabupaten, sementara di Jawa sebanyak 11 kota. Di Sumatera, jaringan 5G operator seluler tersebut berada di 11 kota.

Baca juga:  Dukung Ekosistem Digital, Telkomsel Gelar DDE Selama Sepekan

Jaringan 5G Telkomsel sudah ada di lima kota di Kalimantan, enam kota di Sulawesi dan tujuh kota di Bali dan Nusa Tenggara. Di Papua, 5G Telkomsel berada di satu kota.

Sementara itu, terkait layanan 5G ini, Wakil Direktur Strategi Teknologi dan Inovasi Produk Konsumen Telkomsel Ronald Limoa mengatakan mereka juga terlibat dalam uji coba 5G di Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satunya dalam uji coba kereta tanpa rel.

Baca juga:  Dongkrak Ekspor, BRI Kerja Sama dengan Indonesia Eximbank

Telkomsel juga terlibat dalam penggelaran 5G untuk sejumlah acara besar, seperti KTT ASEAN 2023 dan Moto GP Mandalika 2023.

Dari data yang dipaparkan, Telkomsel saat ini memiliki 265,9 ribu unit BTS yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Sebanyak 716 di antaranya ialah BTS 5G yang tersebar 53 kota/kabupaten.

Sementara itu, jumlah pelanggan seluler mobile mereka berjumlah 159,9 juta orang, naik sebesar 4,3 persen secara tahunan. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN