Seminar serangkaian HUT ke-76, Bali Post bekerja sama dengan Universitas Warmadewa dengan tema “Bali Memilih: Gen Z Penentu Pilkada”, di Ruang Gunapriya Dharmapatni Mandapa (GDM) 1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar), Kamis (8/8). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Politik bukan hanya urusan elite dan kader partai. Ketertarikan terhadap politik mestinya juga dibangun generasi Z. Akumulasi suara generasi Z yang mencapai 56 persen dalam pilkada Bali mestinya menjadi daya tawar politis para pewaris Bali di masa mendatang.

Pandangan ini mengemuka saat seminar serangkaian HUT ke-76, Bali Post bekerja sama dengan Universitas Warmadewa dengan tema “Bali Memilih: Gen Z Penentu
Pilkada”, di Ruang Gunapriya Dharmapatni Mandapa (GDM) 1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar), Kamis (8/8).

Seminar ini melibatkan berbagai kalangan dari berbagai kampus di Bali dan pelajar di Denpasar. Perdebatan tentang peran Gen Z diulas oleh para narasumber.

Gen Z jangan lagi memosisikan diri sebagai pihak yang menjadi objek politik. Daya tawar harus dibangun dengan membangun aliansi dengan solid, sehingga kekuatan suara bisa membuat politisi melakukan
pendekatan politis yang jelas dengan Gen Z.

Selama ini budaya dan kecenderungan pengelolaan politik didominasi oleh para calon pemimpin dan jaringannya. Pemilih hanya diposisikan sebagai pihak yang wajib mendukung. Paradigma ini hendaknya
dikritisi oleh para Gen Z dengan menjadi pemilih otonom, bukan pemilih yang menggunakan hak suara karena dimobilisasi.

Baca juga:  Kembali Naik dari Sehari Sebelumnya, Tambahan Kasus COVID-19 Bali di Atas 170 Orang

Hak sebagai pemilih harusnya dikelola dengan bertanggung jawab, cerdas dan beritegritas. “Ini akan mengantar kita pada perubahan pola demokrasi yang memungkinkan pemilih mengelola hak politiknya
secara lebih berdaulat,’’ ujar Dr. Kadek Dwita Apriyani.

Pandangan ini juga dikuatkan dan didukung oleh para narasumber Prof. Dr. Drs. AA Gede Oka Wisnumurti, M.Si., Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Bali Budiharjo, Ketua KPU Bali Dewa Agung Gede Lidartawan, Ketua BEM Unud Wayan Trisna dan Ketua BEM Universitas Warmadewa Surya Adtytia Darma.

Secara lebih lugas pandangan para narasumber ini akan dimuat pada edisi Khusus Bali Post tanggal 16 Agustus 2024 bertepatan dengan ulang tahun Bali Post ke-76.
Prof. Wisnumurti yang juga Guru Besar FISIP Universitas Warmadewa mengajak Gen Z membangun daya tawar politik secara jelas. ‘’Bangunlah kekuatan politik secara jelas. Suara 56 persen dalam konteks pilkada Bali bisa menentukan nasib Bali ke depan,’’ ujarnya.

Jaringan BEM se-Bali bisansaja dibangun dengan muara keberpihakannterhadap Bali. Menurut Ketua Yayasan
Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali ini, sisi lain atas dominasi suara Gen Z pada pilkada setrentak di Bali 27 Novemberbmendatang haruslah memberikan manfaat atas keberlanjutan keluhuran Bali di masa mendatang.

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19, Empat Zona Orange Ini Masih Jadi Penyumbang Terbanyak

Ini akan ditandai dengan terpilihnya pemimpin yang paham danbberpihak pada rakyat Bali, alam Bali dan
budaya Bali. Bahkan, Ketua KPU Bali Dewa Lidartawan mengajak Gen Z menjadi agen perubahan dengan menjadikan pengelolaan pilkada Bali yang ramah lingkungan.

Gen Z diharapkan mendukung kampanye berbasis budaya dengan konsep jagadhita Bali. “KPU Bali berharap Gen Z jangan hanya menjadi pemilih, bila perlu terlibat dalam proses pilkada. Ini akan menjadikan Gen Z lebih paham tentang dampak proses politik terhadap penyelamatan Bali,’’ ujarnya.

Respons positif atas harapan agar generasi Z menjadi membangun posisi tawar politis saat Pilkada disampaikan dua Ketua BEM Universitas Udayana dan Ketua BEM Universitas Warmadewa. Bagi kalangan Gen
Z, para elite politik jangan mengelola Bali berdasarkan ambisi politik. Konsep kepemimpin mengelola Bali haruslah jelas.

Bahkan, jika dipandang perlu calon pemimpin harus siap
uji publik di depan mahasiswa. Wayan Tresna dan Surya Addytia Darma memastikan di Bali telah dibentuk jaringan aliansi BEM untuk melakukan kajian dan penyikapan atas program para calon pemimpin.

Baca juga:  Mabuk, Teman Kerja Dilempar Batako

‘’Gen Z siap menjadi bagian penentu lahirnya pemimpin Bali yang berkualitas dan beritegritas. Pemimpin hendaknya memberikan jaminan kepada generasi Bali bisa mewarisi keluhuran Bali di masa mendatang,’’ ujar
Wayan Triana.

Lalu, di mana peran pers dalam konteks Pilkada Bali mendatang. Budiharjo, wartawan senior di Bali mengajak Gen Z cerdas mengelola informasi. Di tengah derasnya aliran informasi lewat media sosial, Gen Z hendaknya tetap menjadikan media konvensional
sebagai rujukan. Cara memperoleh informasi yang beragam belakangan ini jangan sampai membuat pilihan Gen Z bisa karena hoaks dan berita tanpa fakta.

Seminar ini terselenggara atas dukungan Unwar, Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, PT Bank Pembangunan Daerah Bali, Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung, PT Telekomunikasi Selular, Pemerintah Kabupaten Jembrana, PT Bank Mandiri Tbk., Pemerintah Kabupaten Karangasem, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, Perumda
Tirta Sewaka Dharma, PT Tirta Investama (AQUA), PT XL Axiata Tbk, PT Pelabuhan Indonesia, PT BPR Sukawati Pancakanti, Pemerintah Kabupaten Tabanan, PT Herbatama Indo Perkasa, PT BPR Lestari Bali, Perumda Bhukti Praja Sewakadarma, PT BPR Shri Gangga Bali, dan Toya Devasya. (kmb/balipost)

BAGIKAN