Suasana di Jatiluwih, Tabanan. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Target tanam padi di Kabupaten Tabanan diprediksi dapat tercapai, meski di tengah ancaman musim kemarau. Bahkan, target tanam pada bulan ini yang sebesar 3.687 hektar berpotensi terlampaui.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tabanan, target tanam padi di bulan Agustus disumbang Kecamatan Selemadeg Barat dengan luas tanam 79 hektare dari total luas sawah 748 hektar. Selanjutnya, Kecamatan Selemadeg sebesar 79 hektar dari total luas lahan 1.788 hektar. Kemudian, tanam padi di Kecamatan Selemadeg Timur seluas 124 hektar dari total luas lahan 2.123 hektar, Kerambitan seluas 247 hektar dari total luas lahan 2.187 hektar, Tabanan seluas 98 hektar dari total luas lahan 1.806 hektar, Kediri seluas 159 hektar dari total luas lahan 2.794 hektar, dan Marga seluas 747 dari total luas lahan 2.062 hektar.

Baca juga:  Hutan Negara di Banyupoh Terbakar

Berikutnya, Kecamatan Baturiti seluas 123 hektar dari total luasan lahan sebesar 1.728 hektar, Kecamatan Penebel seluas 1.620 hektar dari total luas lahan 3.864 hektar, dan Kecamatan Pupuan seluas 411 hektar dari total luas lahan sebesar 936 hektar.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Ni Nyoman Ria Wati, Kamis (8/8) mengungkapkan target sasaran tanam padi di bulan Agustus sebesar 3.687 hektar ini sekaligus menjadi yang tertinggi ketiga tahun ini setelah target sasaran tanam di bulan Februari lalu sebesar 6.154 hektar dan di bulan Maret sebesar 3.712 hektar. Pada Agustus, dominan sasaran tanam padi disumbang oleh Kecamatan Penebel sebesar 1.620 hektar seiring dengan luasan potensi sawah yang cukup besar. “Musim tanam kedua tahun ini sebagian besar terjadi di bulan Agustus dan realisasinya baru bisa diketahui bulan berikutnya,” pungkasnya.

Baca juga:  Masuk Musim Kemarau, Tabanan Barat Rawan Ketersediaan Air

Namun ia memprediksi, target sasaran tanam padi di bulan Agustus ini akan tercapai dan besar potensinya bisa melampaui target. Hal itu didukung dengan kondisi cuaca yang masih disertai hujan di tengah musim kemarau, sehingga memungkinkan petani untuk mengolah sawah untuk ditanami padi.

Potensi sasaran luas tanam padi didukung pula dengan ketersediaan pupuk bersubsidi yang pada Juni 2024 lalu diberikan tambahan lagi oleh pemerintah pusat dengan total 9.619 ton untuk jenis urea, NPK, dan NPK formula khusus. Bercermin dari hal itu, maka petani tidak perlu risau terhadap ketersediaan pupuk bersubsidi untuk musim tanam padi karena masih mencukupi. (Ngurah Manik/bisnisbali)

Baca juga:  Pasca Festival, DTW Jatiluwih Tak Hanya Fokus Pada Kunjungan

 

BAGIKAN