MANGUPURA, BALIPOST.com – Rencana duet antara I Wayan Suyasa dan I Wayan Disel Astawa dalam Pilkada Badung 2024 kandas di tengah jalan. Kabarnya, paket yang menggabungkan kekuatan antara Ketua DPD Partai Golkar Badung dan Ketua DPC Partai Gerindra ini kandas dikarenakan pengunduran Disel Astawa jelang pendaftaran pasangan calon 27-29 Agustus 2024.
Kabar mengejutkan tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Tim Pemenangan Wasudewa, Agung Bagus Tri Candra Arka. Ia tidak menampik adanya pengunduran diri dari Disel Astawa, yang menurutnya terjadi karena alasan pribadi.
Disel Astawa disebut mundur dari pencalonan karena tidak mendapatkan restu dari putri semata wayangnya. “Pak Disel mundur untuk mendampingi Pak Suyasa dengan alasan tidak diberikan izin oleh putrinya,” ujar Gung Cok, sapaan akrab Agung Bagus Tri Candra Arka, pada Minggu (11/8).
Kendati demikian, DPD Partai Golkar Badung tidak tinggal diam menghadapi situasi ini. Gung Cok mengungkapkan bahwa partainya segera melakukan rapat internal untuk menentukan langkah selanjutnya. “DPD Golkar Badung berkemas dengan melakukan rapat dalam menentukan langkah ke depan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gung Cok menegaskan bahwa hubungan antara Partai Golkar dan Partai Gerindra tetap terjaga meski pasangan Wasudewa tidak bisa terwujud. “DPD Golkar Badung memiliki komitmen dalam mengusung paket Wasudewa pada Pilkada dan Golkar Badung tetap menjaga keharmonisan dengan Partai Gerindra,” tegasnya.
Ketika ditanya tentang kapan pengunduran diri resmi dari Disel Astawa, Gung Cok menyebutkan bahwa hal tersebut akan dilakukan pada Kamis, 8 Agustus 2024. Meski demikian, koalisi antara Partai Golkar dan Partai Gerindra masih dalam pembahasan lebih lanjut. “Hal ini akan kita bicarakan lagi. Kami juga menjaga keharmonisan dengan partai-partai di Badung dalam menjaga terciptanya kedamaian di Badung,” tambahnya.
Sementara itu, Disel Astawa selaku Ketua DPC Gerindra Badung saat dihubungi belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait hal ini. “Saya masih ada kegiatan di Sanur, saya belum bisa menjelaskan,” ujarnya singkat.
Sebagai informasi, Partai Golkar memiliki lebih dari 20 persen kursi di DPRD Badung, yang memungkinkan untuk mengajukan calon sendiri dalam Pilkada tanpa koalisi. Di sisi lain, Partai Gerindra belum memiliki cukup kursi untuk mengajukan calon sendiri.
PDIP, yang juga memiliki lebih dari 20 persen kursi di DPRD Badung, hingga kini belum menentukan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan diusungnya. Jika PDIP dan Golkar berkoalisi, maka kemungkinan besar hanya akan ada satu pasangan calon yang maju dalam Pilkada Badung 2024. (Parwata/balipost)