MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Dalung di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, menggelar upacara Melaspas Tembok Penyengker dan Pecaruan Panca Mustika Setra Gede. Acara yang diselenggarakan bertepatan dengan Rahina Tilem Sasih Kepitu, Redite Pon Wuku Kulantir pada Minggu, 4 Agustus 2024 dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa.
Bendesa Adat Dalung, I Nyoman Widana mengatakan upacara yang dipuput Ida Pedanda Mandara dari Griya Munggu bersama dengan Pemangku Pura setempat. Pihaknya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung atas dukungan yang diberikan, yang memungkinkan terlaksananya upacara Melaspas ini.
Pembangunan tembok penyengker Setra Gede Desa Adat Dalung ini bisa rampung sesuai harapan bersama. Pihaknya berharap pembangunan lainnya juga dapat dibantu, dan sebagai masyarakat akan selalu mendukung program-program kerja Pemerintah Kabupaten Badung yang sejalan dengan ajaran Tri Hita Karana.
Pemerintah Kabupaten Badung yang diwakili Sekda Adi Arnawa mengatakan sebagai bentuk komitmen dan dukungan, ia secara simbolis menyerahkan bantuan dana hibah perubahan tahun 2023 sebesar Rp3,7 miliar. Sekda Adi Arnawa menyampaikan rasa syukur bisa hadir dalam upacara tersebut.
Ia mewakili Bupati Badung dan mengaku merasa bersyukur bisa menyaksikan langsung pelaksanaan upacara melaspas tembok penyengker Setra Gede Desa Adat Dalung tersebut. Ditegaskan bahwa Bupati Badung sangat jelas berpihak kepada masyarakat, contohnya pembangunan tembok penyengker ini sudah dibantu, dan banyak kegiatan di masyarakat lainnya juga telah dibantu.
Sekda Adi Arnawa juga berpesan kepada warga agar tetap bersatu dan menjaga keamanan desa serta melestarikan adat dan budaya warisan leluhur. Bagaimanapun juga, Kabupaten Badung merupakan daerah destinasi wisata, sehingga para tamu yang berkunjung ke Bali, khususnya Badung, tidak akan pernah merasa bosan dan selalu merasa nyaman.
Upacara melaspas ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas warga Desa Adat Dalung dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka, serta mendukung program pembangunan yang berkelanjutan di wilayah tersebut. (Parwata/balipost)