Lifter Indonesia Rizky Juniansyah (tengah) membawa bendera Merah Putih saat mengikuti penutupan Olimpiade Paris 2024 di Stadion Stade de France, Paris, Prancis, Minggu (11/8/2024). Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia berada di urutan 39 dengan perolehan medali 2 emas dan 1 perunggu, sementara olimpiade selanjutnya akan dilakasanakan di Los Angeles, Amerika Serikat pada 2028. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Ajang kompetisi olahraga tertinggi dunia Olimpiade Paris 2024 yang digelar sejak 26 Juli sampai dengan 11 Agustus 2024 telah berakhir. Dalam kompetisi ini Amerika Serikat menjadi juara umum dengan perolehan 40 emas, 44 perak, dan 42 perunggu.

Dilansir dari Kantor Berita Antara, final bola basket putri menjadi pertandingan terakhir yang menentukan AS menyalip China di puncak klasemen akhir lewat emas yang diraih dengan kemenangan tipis 67-66 atas Prancis.

AS menyamakan perolehan emas China dengan 40 keping medali, namun mereka lebih berhak berada di puncak klasemen karena unggul jumlah perak dan perunggu. China sendiri mengakhiri Olimpiade dengan duduk di peringkat dua lewat torehan 40 emas, 27 perak, dan 24 perunggu.

Baca juga:  Seorang Warga Kesiman Petilan Meninggal Positif COVID-19

Jepang menduduki peringkat tiga dengan 20 emas, 12 perak, dan 13 perunggu. Di bawahnya ada Australia dengan 18 emas, 19 perak, dan 16 perunggu.

Sementara tim tuan rumah Prancis harus puas berada di peringkat lima dengan torehan 16 emas, 26 perak, dan 22 perunggu.

Sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-39 di klasemen akhir perolehan medali dengan dua emas dari cabang olahraga angkat besi Rizki Juniansyah dan panjat tebing Veddriq Leonardo, serta satu perunggu dari pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung.

Paris, mengucapkan “au revoir”, atau selamat tinggal dalam bahasa Prancis, yang penuh kemenangan pada Olimpiade, seiring dengan berakhirnya perhelatan global yang banyak dipuji sebagai salah satu edisi terbaik yang pernah diadakan.

Baca juga:  Sempat Tutup 20 Jam, Penyeberangan Padangbai-Lembar Kembali Dibuka

Upacara penutupan yang penuh bintang dihadiri sekitar 71.500 penonton di Stade de France di utara Paris, menandai puncak dari acara yang telah diakui secara luas sebagai salah satu Olimpiade terbesar sepanjang sejarah.

Sekitar 270 artis dan penampil tampil di arena yang penuh, sementara sekitar 9.000 atlet berjalan memasuki stadion sebagai bagian dari perayaan.

Segmen pembuka dari upacara ini dimulai dengan pahlawan renang Prancis, Leon Marchand, satu-satunya atlet yang meraih empat medali emas dalam Olimpiade ini, memadamkan kuali api Olimpiade dan membawa nyala api dalam lentera menuju Stade de France.

Pahlawan rugby Prancis, Antoine Dupont, yang memimpin tim tuan rumah meraih medali emas, membawa bendera Prancis ke dalam Stade de France di tengah-tengah atlet lainnya yang sudah memenuhi lapangan.

Baca juga:  Dari Presiden Jokowi Batal Buka PKB hingga Subvarian Baru Ditemukan di Bali

Spektakel penutupan yang gemerlap ini menandai dimulainya hitungan mundur empat tahun menuju Olimpiade Los Angeles, dengan dipenuhi oleh penampilan para aktris dan penyanyi dunia.

Berbeda dengan upacara pembukaan yang diguyur hujan di Sungai Seine, upacara penutupan dimulai saat matahari terbenam di atas ibu kota Prancis.

Hari terakhir kompetisi Olimpiade diwarnai dengan Amerika Serikat yang merebut puncak klasemen medali dari China setelah tim bola basket putri AS berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 67-66 untuk meraih emas terakhir dalam Olimpiade ini.

Kemenangan tersebut, yang merupakan gelar bola basket wanita Olimpiade kedelapan berturut-turut yang dimenangi oleh AS. (kmb/balipost)

BAGIKAN