DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah hotel di Bali diduga mengalami peretasan google business oleh hacker. Hal ini menimbulkan kerugian bagi banyak hotel di Bali.
Ketua PHRI Badung Agung Rai Surya Wijaya, Selasa (13/8), dikonfirmasi perihal ini mengakuinya. Ia mengatakan banyak member Indonesia Hotel GM Association (IHGMA) Bali yang jumlahnya mencapai ratusan terkena peretasan. Kejadian ini mulai disadari pihak hotel sejak Senin.
Diakui hingga saat ini belum terdeteksi jumlah kerugian yang dialami. Peretasan tersebut menyangkut perubahan nomor telepon dan juga account number hotel. “Seharusnya google mengunci tidak ada yang bisa masuk, melakukan perubahan kecuali owner dari properti itu,” ujarnya.
Perubahan informasi terkait hotel tersebut akan sangat membahayakan. Verifikasi dua langkah yang selama ini telah diterapkan google menurutnya belum cukup aman. “Kelemahannya di sini, peretas bisa sampai menembus verifikasi tersebut. Seharusnya tidak ada yang bisa mengubah business account orang lain kan,” sebutnya.
Atas kejadian ini, ia mengimbau seluruh anggota PHRI, IHGMA dan pelaku usaha perhotelan di Bali untuk melakukan pengecekan berkala untuk akun bisnis daringnya. “Laporkan sesegera mungkin kepada kepolisian dan tim siber jika ada indikasi peretasan. Sehingga pengiriman dana ke hacker dapat dihentikan segera. Calon wisatawan juga diminta melakukan konfirmasi ke pihak hotel ketika melakukan booking kamar. Waspadalah, alert kepada hacker seperti ini, pelaku usaha hotel juga perlu melakukan daily checking kepada akun google business nya masing masing,” sarannya. (Citta Maya/balipost)