SINGARAJA, BALIPOST.com – Pura Tirta Sudamala yang terletak di Desa Adat Petandakan, Kecamatan Buleleng menjadi satu-satunya pesiraman yang banyak dikunjungi warga saat hari raya keagamaan.

Pasalnya, keberadaan pura yang mulai direnovasi sejak 2021 ini, dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, baik medis maupun non-medis, bahkan hingga penyakit tahunan.

Areal pura yang kurang lebih 1,5 are itu dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama di sisi bawah merupakan kolam yang diperuntukan untuk masyarakat berendam sebelum prosesi pengelukatan dilakukan.

Sedangkan bagian utama pura yang terletak di atasnya, merupakan tempat pengelukatan bagi krama, baik dari Desa Petandakan maupun krama dari daerah lainnya.

Baca juga:  Polisi Tunggu Hasil Labfor Soal Air di Desa Tinga Tinga

Keberadaan pura yang berdiri 1998 ini pun kini mulai direnovasi secara gotong royong dan swadaya oleh krama setempat. Para pengunjung yang ingin malukat ataupun hanya sekedar mandi biasanya hanya dikenakan punia sukarela oleh pengelola Pura Sudamala.

Bendesa Desa Adat Petandakan, I Made Atep pada Senin, 12 Agustus 2024 mengungkapkan keberadaan Pura Sudamala ini memang sangat disakralkan oleh krama desa.

Pasalnya dari tahun ke tahun keberadaan air pengelukatan yang ada tidak pernah surut. Bahkan kapasitas airnya pun sama sekali tidak ada perubahan.

Baca juga:  Buleleng Terima Ribuan Vaksin Moderna

Di samping itu, keberadaan pura ini pun sudah mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Terbukti sudah ada beberapa krama yang tidak hanya dari desa setempat, melainkan dari desa tetangga juga sudah merasakan dampak dari keberadaan tempat pengelukatan ini.

Jika sakit medis sudah banyak yang disembuhkan. Begitupun sakit non – medis. Para pemedek nantinya kalau ingin melukat hanya cukup membawa banten pejatian saja. Kemudian nanti Jro Mangku setempat yang muput upacara hingga proses pengelukatan.

Lanjut Atep, di areal Pura Sudamala ini juga diyakini ada duwe sejenis “Kepiting Merah”.  Asuhan kepiting inilah yang diyakini mampu menyembuhkan penyakit yang dialami oleh krama yang malukat.

Baca juga:  Wabah Hepatitis A Landa Jatim, Bali Masih Aman

Jadi di sini itu ada dua, yang pertama ada palinggih Bhatara Ayu Mas Meliah sebagai sumber air. Kedua ada Duwe Yuyu Barak atau Kepiting Merah yang mampu menyembuhkan penyakit.

Hanya saja, kemunculan Duwe Kepiting Merah ini tidak diketahui. Sehingga sebagai bentuk penghormatan, pihak desa adat setempat rutin melakukan persembahyangan setiap purnama tiba. (Nyoman Yudha/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN