TABANAN, BALIPOST.com – Peta politik di Kabupaten Tabanan mulai menunjukkan dinamika yang menarik jelang Pilkada Serentak 2024. Setelah Partai Gerindra resmi mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika, sejumlah partai lain, termasuk Demokrat dan Golkar, tengah menyesuaikan langkah strategis mereka.
Di kubu Partai Golkar, dinamika di tingkat pusat turut memberikan dampak terhadap kesiapan mereka menghadapi Pilkada 2024. Mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar dinilai berpotensi mempengaruhi pengambilan keputusan politik, terutama terkait rekomendasi calon kepala daerah.
Seperti disampaikan Ketua DPD Golkar Tabanan, I Nyoman Wirya, Selasa (13/8), pengunduran diri Airlangga sedikit banyak akan berdampak pada kelancaran penerbitan surat-surat keputusan yang berkaitan dengan pencalonan kepala daerah. Sebab, KPU pasti akan meminta rekomendasi yang terbaru.
Meski demikian, Wirya optimis bahwa pengurus DPP akan segera mengambil langkah cepat untuk memastikan kelangsungan organisasi, terutama menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember 2024.
Dia berharap proses ini tidak terlalu mengganggu persiapan di daerah.
Sementara itu Ketua DPC Partai Demokrat Tabanan, Wayan Adnyana, mengonfirmasi bahwa internal partainya sudah bulat untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) guna mengusung pasangan Mulyadi-Ardika.
Ia juga mengakui bahwa meski Partai Demokrat di Tabanan hanya berperan sebagai partai pendukung dan bukan pengusung kader, partainya tetap optimis dapat berkontribusi signifikan dalam memenangkan pasangan yang mereka dukung.
Adnyana juga menegaskan bahwa Partai Demokrat tetap fokus pada tugas utama mereka, yaitu menyiapkan calon pemimpin. Harapannya, bisa membawa perubahan bagi Tabanan.
Dengan perkembangan ini, peta politik di Tabanan semakin menarik untuk diikuti. Dinamika yang terjadi di tingkat lokal hingga pusat akan menjadi penentu utama dalam strategi kemenangan di Pilkada Serentak 2024.(Puspawati/balipost)