NEGARA, BALIPOST.com – Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna yang memastikan diri tidak lagi mendampingi Bupati I Nengah Tamba dalam Pilkada Jembrana 2024 masih tercatat kader Partai Golkar Jembrana. Patriana Krisna yang akrab disapa Ipat, tidak mendapatkan rekomendasi untuk bakal calon dari DPP Golkar.
Golkar justru mendukung ke pasangan I Nengah Tamba (petahana) dan I Made Suardana (Ketua DPD Golkar Jembrana). Ipat justru merapat dan menyatakan diri sebagai bakal cawabup berpasangan dengan I Made Kembang Hartawan.
Terkait hal tersebut, DPP Golkar Jembrana menyatakan belum menindaklanjuti dengan pemberhentian. Ketua DPP Partai Golkar Jembrana, I Made Suardana, mengatakan Ipat hingga saat ini masih ber-KTA Golkar. Sikap organisasi akan ditentukan setelah Ipat sudah pasti mendapatkan rekomendasi dari parpol lain.
“Beliau masih ber-KTA Golkar. Dan setahu kami masih belum turun rekomendasi dari PDIP. Kalau memang dapat (rekomendasi) dari parpol lain, harus mengikuti apa yang menjadi keputusan partai,” terang Suardana.
Menurutnya dalam perjuangan pasti ada kompetisi, tetapi setelah induk parpol menentukan rekomendasi, semua kader harus mengikuti tugas dan instruksi partai. “Kalau di Golkar, pelaksanaan kegiatan dan perilaku diatur di organisasi. Melanggar aturan ada sanksi, nanti akan dibahas di tingkat provinsi bila permasalahan di Kabupaten,” terangnya.
Bila nantinya tidak mengikuti aturan itu, Suardana mengembalikan ke itikad baik personal. “Kalau tidak mengikuti ya (kembali) ke diri sendiri. Mundur atau mengundurkan diri,” ujarnya.
Sementara itu, Ipat, Rabu (14/8) menyatakan sampai saat ini masih ber-KTA Golkar. Ipat mengaku tidak ingin mundur dari Partai Golkar. Dan diakuinya, belum ada pemanggilan atau komunikasi dari partainya sejak rekomendasi Golkar turun ke I Made Suardana. “Belum diputuskan partai, keinginan saya tidak mundur dari Partai Golkar,” terangnya saat mendampingi I Made Kembang Hartawan.
Seperti diketahui, Ipat dalam Pilkada Jembrana 2019 lalu, berpasangan dengan I Nengah Tamba dan mengalahkan I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa yang diusung PDIP. Namun di Pilkada 2024, Ipat memilih berpisah dan berpasangan dengan rivalnya dulu, Kembang Hartawan. (Surya Dharma/balipost)