TABANAN, BALIPOST.com – Memperkuat pengawasan dan mencegah gangguan keamanan serta ketertiban (kamtib), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan menggelar operasi penggeledahan di seluruh kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Rabu (14/8). Kegiatan ini juga diikuti dengan tes urine, guna memastikan lingkungan Lapas tetap bersih dari penyalahgunaan narkotika.
Kepala Lapas Tabanan, Muhamad Kameily, menegaskan pentingnya sinergi dengan Aparatur Penegak Hukum (APH) lain, termasuk Kepolisian Resor Tabanan, Komando Distrik Militer 1619/Tabanan, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Badung. Operasi ini merupakan langkah nyata Lapas Tabanan untuk menerapkan “3 Kunci Pemasyarakatan Maju” yang dicanangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), yaitu deteksi dini, pemberantasan narkoba, dan sinergi antar-lembaga.
“Melalui kegiatan penggeledahan ini, kami memastikan tidak ada barang terlarang yang dapat mengganggu keamanan di Lapas. Deteksi dini, pemberantasan narkoba, dan sinergitas adalah pilar penting dalam mewujudkan Lapas yang aman dan tertib,” ujar Kameily.
Dalam penggeledahan ini, petugas tidak menemukan narkoba, tetapi sejumlah barang yang berpotensi mengancam keamanan berhasil diamankan, seperti pisau cukur, sendok besi, botol kaca, dan korek gas. Barang-barang ini akan dimusnahkan untuk mencegah potensi gangguan di kemudian hari.
Selain itu, dari hasil tes urine yang dilakukan terhadap 15 WBP secara acak, seluruhnya menunjukkan hasil negatif, mengindikasikan tidak adanya penyalahgunaan narkotika di antara mereka.
Koordinator kegiatan, Wayan Surya, yang juga Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas dan APH yang telah bekerja sama dalam kegiatan ini.
“Terima kasih kepada Polri, TNI, dan BNN yang turut serta dalam menjaga stabilitas di Lapas Tabanan. Ke depan, kami akan terus memperketat pengawasan dan memastikan lingkungan Lapas tetap kondusif,” kata Surya.
Di sisi lain, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan oleh Lapas Tabanan. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini harus dilakukan secara rutin untuk menjaga keamanan, yang pada gilirannya akan mendukung kelancaran program pembinaan dan pelayanan bagi warga binaan.
“Kondisi Lapas yang aman dan tertib adalah fondasi bagi terciptanya lingkungan pembinaan yang efektif. Dengan minimnya gangguan kamtib, kita bisa memastikan bahwa kegiatan di lapas berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan pemasyarakatan,” ungkap Pramella. (Puspawati/balipost)