Koordinator Bali Blockchain Center Gede Putu Rahman Desyanta menjelaskan soal pemanfaatan blockhain. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Indonesia bahkan banyak dunia kini tengah berupaya untuk memperkuat perlindungan data. Blockchain dinilai sebagai solusi potensial untuk memperkuat infrastruktur dan kedaulatan digital.

Menurut Koordinator Bali Blockchain Center Gede Putu Rahman Desyanta, Jumat (16/8), teknologi blockchain memungkinkan desentralisasi kontrol data dan meningkatkan keamanan serta privasi pengguna. Hal ini menjadikan adopsi blockchain relevan untuk masa depan digital Indonesia.

“Teknologi blockchain memiliki adaptasi yang besar, tidak hanya soal crypto currency. Crypyo currency adalah salah satu produknya teknologi blockchain, tapi blockchain bukan crypto currency,” jelasnya.

Baca juga:  Berkunjung ke Tanah Lot, Delegasi IMF-WB Disambut Okokan

Blockchain memiliki adaptasi yang jauh lebih banyak dan mengarah pada kedaulatan, perlindungan data, integritas data, dan kesesuaian data tersebut supaya bisa kembali dimiliki oleh masyarakat. Selain itu, blockchain tak hanya digunakan di industri keuangan tapi juga untuk industri pertambangan, ESG, sustainability, digital identity, ekonomi kreatif, dan koperasi.

Pihaknya berupaya memasyarakatkan Blockchain lewat  Bali Blockchain Summit 2024. Kegiatan ini berlangsung pada 20 Agustus.

Baca juga:  Rawan Kecelakaan Masih Menghantui Objek Wisata Nusa Penida

Menurutnya Indonesia telah menyiapkan diri untuk mengarah ke era digital yang lebih aman, supaya masyarakat merasa aman berinteraksi secara digital.

Ditambahkan Ketua Harian BKRAF Denpasar I Putu Yuliartha pemerintah Denpasar memiliki Bali Blockchain Center sebagai laboratorium blockchain. “Kita melakukan riset blockchain sejak beberapa tahun yang lalu,” ujarnya.

Pihaknya mengembangkan teknologi ini agar masa depan teknologi di Denpasar terjamin. Teknologi ini berupaya dibangun karena ke depan tidak hanya sebagai alat, tapi juga bagian dari kehidupan yang tidak bisa dilepaskan.

Baca juga:  SMS "Blast" Melanggar Etika

Ia berharap pengembangan blockchain ini bisa menjadikan Denpasar sebagai kota ramah blockchain. “Kita punya cita cita tahun 2045 ini Denpasar menjadi kota yang berdaulat secara digital sehingga ini menjadi dasar pengembangan blockchain yang ada di Kota Denpasar dan Bali,” ujarnya.

Ketua Komite Bali Blockchain Summit 2024, Cindy Nattaya menjelaskan kegiatan ini akan menjadi fondasi blockchain Indonesia. “Artinya Indonesia dengan praktek blockchain sebagai fondasi kedaulatan digital,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN