DENPASAR, BALIPOST.com – Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilkada Karangasem.
DPP Partai Gerindra resmi menurunkan rekomendasi untuk Pilkada Karangasem dengan mengusung I Gede Dana-I Nengah Swadi.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah mengatakan pihaknya berkoalisi dengan PDIP.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, De Gadjah mengatakan koalisi ini bukan tidak mungkin, sebab hubungan partainya dengan PDIP baik-baik saja, terutama di Bali Timur.
“Di Karangasem hubungan kami baik-baik saja, tak ada masalah dengan PDIP, dengan semua partai politik juga baik saja, potensi kemenangan untuk memasangkan I Gede Dana-I Nengah Swadi ya memang sudah terlihat,” ujarnya.
Ia mengaku optimis memenangkan Pilkada Karangasem. “Optimis lah, bagaimana pun PDI Perjuangan partai pemenangan pemilihan legislatif, Partai Gerindra partai pemenang pemilihan presiden, bersatu kan bagus,” katanya, Jumat (16/8).
Soal calon kepala daerah di Kabupaten Badung dan Buleleng yang belum turun, De Gadjah belum memastikan akan kembali menambah koalisi merah putih atau menurunkan calon dari Gerindra atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali.
Termasuk juga rekomendasi untuk Pilkada Bali, sehingga menurut dia lebih baik apabila seluruh partai politik bersatu.
“Tidak masalah sih dengan siapa aja yang penting nanti menang untuk kepentingan masyarakat Karangasem, masyarakat Bali, kabupaten/kota yang lain juga begitu,“ kata dia.
Diwawancara terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry mengatakan keputusan DPP Partai Gerindra berkoalisi dengan PDIP di Karangasem adalah hak partai meskipun sudah terbentuk koalisi antara mereka.
“Itu keputusan Gerindra, kami (KIM Bali) tidak mencampuri, nanti kami akan minta pedoman dan arahan dari ketua umum yang baru,” kata dia.
Di Kabupaten Badung, sebelumnya beredar rencana memasangkan Suyasa dan Diesel Astawa dari Partai Gerindra dan Partai Golkar.
Rencana tersebut batal sebab Diesel memutuskan tidak melanjutkan pencalonan, sementara Partai Golkar konsisten mengusung Suyasa dan belum memutuskan siapa wakil yang dipilih. (kmb/balipost)