HUT ke-79 RI dirayakan dengan pelepasan tukik di Pantai Sanur, Denpasar. Sejumlah wisatawan mancanegara ikut meramaikan kegiatan ini. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – HUT ke-79 RI dirayakan dengan pelepasan tukik di Pantai Sanur, Denpasar. Sejumlah wisatawan mancanegara ikut meramaikan kegiatan ini.

Pelaku pariwisata, IB. Ngurah Kumbayana, Sabtu (17/8), usai pelepasan tukik mengatakan kegiatan ini selalu disambut antusias wisatawan. Pelepasan tukik ini menurutnya sudah menjadi tradisi karena setiap momen penting seperti 17 Agustus, selalu menjadi ajang untuk kembali merawat alam.

Pelepasan tukik pun telah dilakukan sejak 10 tahun lalu. Dalam setahun penyu 3-4 kali menetas sehingga acara pelepasan pun dilakukan sebanyak itu. “Di Hari Kemerdekaan ini, kita merdekakan juga binatang bintang yang ada di laut,” ujar pemilik Puri Santrian ini.

Baca juga:  Kemenhub Fasilitasi Kedatangan Tamu VVIP Saat HUT Ke-79 RI

Ia menjelaskan tukik yang dilepaskan merupakan tukik yang lahir di kawasan Pantai Puri Santrian, tiga bulan lalu. “Memang kita punya program, tukik yang lahir di sini kita tangkar lalu kita lepas. Jadi kita mengundang tamu tamu in house dan dia sangat apresiasi pelepasan tukik ini karena kan penyu hewan yang dilindungi, dan sangat langka,” ujarnya.

Ratusan orang ikut terlibat dalam pelepasan penyu ditambah dengan wisatawan yang kebetulan lewat. Ia berharap, dapat menjaga ekosistem yang ada di laut dan dapat ditularkak ke wisatawan.

Baca juga:  Kesembuhan COVID-19 di Denpasar Sudah Capai Segini, Sayangnya Korban Jiwa dan Tambahan Kasus Masih Ada

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk berhenti makan lawar penyu, karena merupakan hewan langka. Apalagi karakteristik penyu, dari 85 ekor yang menetas pada periode tersebut, sangat minim yang bisa bertahan hidup.

“Paling dari 85, hanya 5 ekor yang bisa hidup, itu sudah luar biasa. Jadi untuk gagal hidupnya besar karena dimangsa predator baik burung, ikan lain, bertahan hidup susah, belum lagi gedenya ditangkap untuk dikonsumsi, makanya penyu perlu dijaga dan dilindungi,” tandasnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Asyik Linting Ganja, Akhirnya ini yang Terjadi
BAGIKAN