Sejumlah petugas gabungan berada di Pasar Ubud, Sabtu (17/8) malam. Kebakaran yang melanda pasar itu berhasil ditangani setelah sekitar 7 jam berupaya dipadamkan. (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Setelah berjibaku sekitar 7 jam, pada pukul 20.00 WITA, kebakaran di Pasar Ubud berhasil ditangani. Kebakaran yang melanda pasar sekitar pukul 13.00 WITA itu dalam proses pendinginan.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Gianyar, IB Putu Suamba, pihaknya memperoleh informasi dari aparat Damkar bahwa api sudah berhasil dikendalikan. Ia menyebut saat ini masih proses pendinginan. “Mudah-mudahan cepat bisa tertangani sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali,” kata Suamba.

Sementara itu, Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Gianyar, I Made Watha menyampaikan proses pendinginan sedang berlangsung. Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan Damkar Kabupaten Klungkung, Bangli, Kota Denpasar dan Badung termasuk BPBD, Kepolisian dan semua pihak yang membantu proses pemadaman api.

Sebelumnya, Pj. Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa dan Penglingsir Puri Ubud, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace mengecek situasi di Pasar Ubud. Dalam kesempatan itu, Tagel mengutarakan Pemkab Gianyar akan berupaya mencari solusi bagi pedagang yang terkena musibah kebakaran ini. “Besok akan kami rapatkan terkait langkah yang diambil akibat kebakaran ini,” katanya.

Baca juga:  Pemerintah Tak Konsisten Jaga Alam, Pariwisata Bali Tak akan Bertahan Lama

Ia mengatakan sudah mengecek hingga ke sumber kebakaran, yakni di basement timur pasar itu. Setelah api berhasil dipadamkan nantinya, ia akan meminta tim melakukan pengecekan struktur bangunan. Sebab, kebakaran cukup lama terjadi.

Sementara itu, Cok Ace yang juga merupakan mantan wakil gubernur Bali mengatakan bencana ini harus diambil hikmahnya. Terlebih ini bulan Agustus yang merupakan peak season bagi pedagang di Pasar Ubud karena jumlah kunjungan mengalami peningkatan.

Baca juga:  Pengungsi di Taro Mulai Jual Ternaknya, Ini Alasannya

Ia berharap ada upaya agar pedagang segera bisa berjualan karena ini menyangkut mata pencaharian mereka. “Agustus merupakan peak season bagi para pedagang. Dengan adanya musibah ini, tentunya mereka akan terdampak karena tak bisa berjualan,” ujarnya.

Cok Ace berharap ada relokasi sementara bagi para pedagang. “Mudah-mudahan, kami berharap nanti ada relokasi sementara bagi pedagang. Apakah itu digeser ke basement sebelah utara agar tidak memutus usaha mereka,” sebut Cok Ace.

Ia mengajak agar ke depan para pedagang lebih waspada lagi sehingga peristiwa ini tak terulang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan ada sebanyak 400 pedagang terdampak langsung karena berjualan di basement yang diduga sumber kebakaran itu. Mereka merupakan pedagang sembako, sayur, dan makanan.

Baca juga:  Pascanihil Kasus Baru Positif COVID-19 Tiga Hari, Kabupaten Ini Geser Buleleng di Posisi Teratas Transmisi Lokal

Sementara itu, Kapolres Gianyar, AKBP Umar mengatakan ada 21 armada yang dikerahkan dari 5 kabupaten/kota dibantu dengan puluhan armada DLH Kabupaten Gianyar. Umar yang memantau proses pemadaman tidak mau berkomentar banyak soal peristiwa ini.

Kebakaran yang melanda Pasar Ubud menyebabkan kemacetan di pusat Kota Ubud dan merupakan destinasi wisatawan itu tak terhindarkan. Pedagang, warga, dan wisatawan nampak berbaur memadati lokasi itu untuk melihat jalannya proses pemadaman.

Sejumlah pedagang nampak menggunakan pelataran dan median jalan untuk menaruh barang dagangan yang berhasil diselamatkan. Informasinya terdapat kendaraan yang parkir di basement juga ikut terbakar. Namun, kerugian material masih belum bisa diperkirakan karena proses pemadaman sedang berlangsung. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN