Kondisi jalan di Kabupaten Tabanan setelah mendapatkan bantuan dari Pemkab Badung melalui Program “Badung Angelus Buana." (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pada APBD induk 2024, Pemkab Badung memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp222,4 miliar lebih, kepada empat Kabupaten, yaitu Tabanan, Bangli, Jembrana, Klungkung. Untuk apa saja bantuan yang diberikan berdasarkan usulan/proposal Kabupaten Pemohon?

Program kebijakan Badung Angelus Buana yang digagas Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, adalah konsep berbagi untuk pemerataan pembangunan dan ekonomi di seluruh Bali. Dengan makna Badung Berbagi, dari Badung untuk Bali, menurut Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, sebagai komitmen Bupati Giri Prasta, membantu pemerintah daerah dan masyarakat di luar Kabupaten Badung, tentunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencapaian PAD Badung tahun 2024 hingga Rp11 triliun yang sebagian besar dari sektor pariwisata, menurut Adi Arnawa tak terlepas dari dukungan kabupaten/pemerintah daerah lain di Bali. Jadi sudah sepantasnya Badung berbagi kue pariwisata kepada pemerintah daerah dan masyarakat di luar Kabupaten Badung. Baik itu berupa BKK maupun dana hibah.

Baca juga:  Tiga Kabupaten Tambah Warga Terpapar COVID-19, Korban Jiwa Masih Dilaporkan

Dia menjelaskan lewat program Badung Angelus Buana sebagai upaya Pemkab Badung membantu pemerataan pembangunan di wilayah Bali. Juga membantu meringankan kebutuhan masyarakat yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhannya, baik untuk infrastruktur hingga kebutuhan adat-istiadat.

“Program ini dibenarkan oleh regulasi. Besarnya bantuan yang diberikan karena PAD Badung saat ini cukup besar,” katanya. Meski memberikan bantuan ke luar daerah cukup besar, Adi Arnawa memastikan program kebijakan pembangunan di dalam daerah Badung tetap menjadi prioritas utama.

Berdasarkan data dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Badung, Kabupaten Tabanan sebagai penerima BKK terbesar, menggunakan bantuan ini untuk perbaikan infrastruktur. Diantaranya, pembangunan jembatan ruas Senganan- Pemanis Kecamatan Penebel dengan nilai Rp 5,7 miliar lebih, jembatan ruas Leba-Poyan Kecamatan Baturiti dengan nilai Rp7,7 miliar. Rekonstruksi jalan Penebel-Cepag Kecamatan Penebel Rp6,7 miliar lebih, rekonstruksi jalan Gadungan-Dalang Anyar Kecamatan Selemadeg Timur Rp9,5 miliar lebih, rekonstruksi jalan Gadungan-Gempinis Kecamatan Selemadeg Timur Rp2,8 miliar lebih.

Baca juga:  Terjadi Tren Kenaikan Kasus COVID-19 di 43 Kabupaten/Kota

Dengan bantuan dana BKK dari Badung, Pemkab Tabanan juga membangun sejumlah Kantor Dinas, Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Kantor Prokompim, Kantor BKPSDM, Kantor Camat Tabanan, Kantor Dinas Sosial P3A, Kantor Satpol PP, Kantor BPBD. Tabanan sendiri pada induk APBD tahun 2024 menerima total BKK sebesar Rp114,2 miliar lebih.

Tak hanya di Tabanan, melalui BKK Badung Kabupaten Jembrana juga bisa memperbaiki sejumlah ruas jalan. Dari total Rp53,3 miliar bantuan, sebesar Rp28,5 miliar oleh Pemkab Jembrana digunakan untuk kegiatan peningkatan/rehabilitasi jalan kabupaten dan jalan akses pariwisata.  Sisanya sebesar Rp25 miliar untuk penataan gedung kesenian Ir. Soekarno. Untuk kegiatan peningkatan jalan setidaknya ada 14 ruas jalan yang diperbaiki. Diantaranya jalan simpang Pangkung Jangu-PohSanten, Jalan Melaya-Blimbingsari, jalan Pangkung Buluh-Peh.

Baca juga:  Sejumlah Tersangka Penyalahgunaan Dana PEN Ditahan

Selanjutnya Kabupaten Bangli yang juga menerima BKK sebesar Rp 45,2 miliar lebih dari Badung, juga mengarahkan sebagian untuk perbaikan jalan. Seperti  kalan Bebalang-Taman Bali Rp1,4 miliar, jalan Jahem-Pembungan Rp900 juta. Ada juga pembangunan lapangan sepak bola Desa Adat Kayubihi Rp600 juta, dan terbesar untuk penataan dan pembangunan sport center Rp30,1 miliar lebih.

Kabupaten Klungkung dengan total BKK dari Badung Rp9,3 miliar lebih, menggunakan bantuan ini diantaranya untuk pembangunan TPST Jungutbatu Nusa Penida Rp6,3 miliar, pengaspalan jalan padat karya banjar Pemenang Desa Nyalian Rp400 juta, pembangunan jalan usaha tani subak abian bukit Desa Nyalian Rp20 juta, dan pembangunan Kantor Desa Kutampi, Nusa Penida Rp2,4 miliar lebih. (bns/balipost)

BAGIKAN