MANGUPURA, BALIPOST.com – Kemegahan dekorasi dalam Upacara Peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) tak lepas dari sentuhan tangan kreatif seniman asal Kabupaten Badung. Ida Bagus Gede Ari Artana, seorang seniman anyaman dari Desa Gulingan, Mengwi, menjadi salah satu tokoh penting di balik dekorasi Istana Negara di IKN.
Seniman yang lebih dikenal dengan nama Gus Ari ini mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam proyek prestisius ini melalui Pacto Convex, PT Era Gemilang Perkasa, yang ditunjuk oleh pihak istana untuk menangani dekorasi. “Mereka menunjuk kami sebagai salah satu dari tiga vendor yang dipercaya untuk mendekorasi. Vendor lainnya adalah Surya Dekor dan Arsindo,” ujar Gus Ari saat ditemui di workshop-nya di Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, pada Rabu (21/8).
Gus Ari yang merupakan pemilik Bali Kui dan timnya diberi tanggung jawab untuk mengerjakan dekorasi berbahan janur dan penjor, dengan fokus utama pada elemen-elemen janur yang digunakan sebagai dasar dari rangkaian bunga. “Untuk penjor, kami membuat empat dengan ketinggian masing-masing 17 meter. Meskipun volume pekerjaan kami tidak lebih dari 10 persen, namun anyaman janur di backdrop dan mimbar kehormatan menjadi elemen yang cukup dominan,” jelasnya.
Untuk mempersiapkan rangkaian janur ini, Gus Ari melibatkan tim yang terdiri dari 14 orang. Seluruh bahan dibawa langsung dari Bali untuk menjaga kesegarannya selama puncak perayaan pada 17 Agustus 2024. “Kami memilih membawa daun janur dari Bali karena tidak yakin dengan suplai janur yang ada di IKN. Kami ingin memastikan bahwa bahan yang digunakan tetap segar dan sesuai standar,” ungkap Gus Ari.
Sebagai ketua tim dari Bali, Gus Ari menyebutkan timnya terdiri dari dua perajin penjor dan sepuluh perajin ulatan janur. Selain itu, tim dari Ubud, Gianyar juga dilibatkan untuk menangani dekorasi hall dan backdrop. “Kami juga melibatkan Anak Agung Gde Raka Yudhi Pratama dalam tim, jadi sebetulnya bukan Sri Melanting Art yang dilibatkan namun personal Anak Agung Gde Raka Yudhi Pratama bersama empat rekannya. Semua desainnya berasal dari pihak PT yang menaungi kami, sementara kami hanya bertugas sebagai eksekutor,” tambahnya.
Gus Ari bersama Pacto Convex, PT Era Gemilang Perkasa, ternyata bukan pertama kalinya mendapat kesempatan untuk menghias perayaan HUT Kemerdekaan RI. Sejak perayaan ke-77 dua tahun lalu, pihaknya telah terlibat dalam dekorasi istana, dengan inovasi seperti mengeringkan janur dan mengecatnya dengan warna emas, serta memasok penjor untuk Istana Negara di Jakarta pada perayaan ke-78.
Namun, kali ini tantangan yang dihadapi lebih besar.
“Proses pengiriman anyaman memerlukan waktu 40 jam lewat jalur darat ke Jakarta, tapi ke IKN memerlukan waktu 7 hari. Ini menuntut kami untuk melakukan riset dua kali guna memastikan kesegaran bahan tetap terjaga,” paparnya.
Untuk mempertahankan kesegaran janur, teknik khusus diterapkan mengingat IKN berada di garis katulistiwa yang memiliki suhu panas cukup tinggi. Pengerjaan dekorasi dilakukan mulai 10 hingga 15 Agustus 2024, dan dilanjutkan dengan pemasangan hingga dini hari pada 17 Agustus.
Gus Ari merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 ini, meskipun tantangan yang dihadapi tidak sedikit. “Tantangan terbesar adalah menjaga semua dekorasi dalam keadaan segar sesuai permintaan pihak istana. Kami sudah menyanggupi, dan itu berarti kami harus bertanggung jawab penuh,” tutupnya. (Parwata/balipost)