Para praktisi pembangunan berkelanjutan dari berbagai negara menyuarakan kolaborasi multi-pihak lewat Kuta Pledge for Sustainable Future, Kamis (29/8). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Para praktisi pembangunan berkelanjutan dari berbagai negara menyuarakan kolaborasi multi-pihak lewat Kuta Pledge for Sustainable Future, Kamis (29/8) di Kuta, Badung. Peluncuran Ikrar Kuta untuk Masa Depan Berkelanjutan ini dilaksanakan pada acara Bridging Industry and University for Sustainable Future Indo-Pacific Forum.

Dalam kegiatan dua hari, 28 dan 29 Agustus, para pihak melakukan kolaborasi dengan tujuan dalam memajukan praktik keberlanjutan. Poin-poin yang terkandung dalam forum tersebut adalah memprioritaskan pembangunan berkelanjutan diseluruh aspek kehidupan serta mengedepankan kesetaraan dan inklusivitas bagi semua.

Menurut Rektor BINUS University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA, poin lain yang dibahas adalah mempromosikan ekonomi sirkular melalui transformasi digital, penguatan generasi muda sebagai agen perubahan serta kolaborasi multi pihak yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. “Berlangsungnya kegiatan ini selaras dengan visi yang ingin dicapai yaitu menjadi institusi berkelas dunia yang turut mengembangkan masyarakat dan membangun diri melalui inovasi yang aplikatif,” ujar Nelly dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga:  Pembangunan Semesta Berencana Berkelanjutan

Forum ini lanjut Nelly turut menampilkan berbagai sesi diskusi, lokakarya dan presentasi dari para ahli dan praktisi keberlanjutan terkemuka yang berasal dari institusi terkemuka di Australia, Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Qatar. Ini, turut mempromosikan dialog berkelanjutan, pertukaran pengetahuan, dan inisiatif bersama.

“Di era dimana isu lingkungan dan keberlanjutan semakin mendesak, peran pendidikan tinggi semakin relevan dalam memfasilitasi dialog dan aksi nyata sehingga kolaborasi multi-sektor merupakan nilai penting agar menghadirkan solusi nyata,” tambah President of Binus Higher Education & Professional Service, Stephen Wahyudi Santoso.

Baca juga:  Kebakaran Ruko di Menyali, Sejumlah Barang Eletronik Terbakar

Sorotan penting lainnya pada forum ini adalah kehadiran sembilan Binus Youth Ambassadors yang berasal dari negara anggota ASEAN seperti Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Thailand. Cakupan ide yang diusung oleh para delegasi pemuda fokus pada isu TPB yang relevan di negara asalnya agar dapat direalisasikan serta melibatkan lebih banyak generasi muda dalam gerakan keberlanjutan global.

“Pemuda tidak dapat dipungkiri menjadi generasi penerus yang akan memastikan inisiatif ini dapat diimplementasikan sesuai dengan permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karenanya, kehadirannya di Binus-Indo Pacific Forum akan turut menunjang komitmen bersama,” tandas Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D. sebagai Advisor for Collaboration and Global Engagement di Binus University. (kmb/balipost)

Baca juga:  Hadapi Keluhan Guru Kontrak Tak Digaji 6 Bulan, Ini Kata Bupati Suwirta
BAGIKAN