Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bali Menggugat kembali menggelar aksi damai di depan Kantor KPU Provinsi Bali, Denpasar, Rabu (28/8). Aksi untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi Bali ini rencananya akan dilaksanakan sampai hari penutupan pendaftaran pasangan calon kepala daerah pada Pilkada serentak 2024. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masa akhir pendaftaran dimanfaatkan oleh hampir sebagian besar bakal pasangan calon (bapaslon) yang akan berkontestasi di Pilkada. Menariknya, para kandidat sudah mulai menebar janji-janji, mulai dari pemberian hibah Rp1 miliar per banjar hingga komitmen tidak akan mengambil gaji selama menjabat.

“Selain sekolah gratis dan kesehatan gratis, kami ingin memberikan Rp1 miliar per banjar. Dan jika kami terpilih, kami akan mengembalikan bagi hasil PHR ke Pemerintah Provinsi Bali untuk dibagikan ke seluruh kabupaten dengan merata,” tegas Wayan Suyasa, bapaslon Bupati Badung di hadapan ribuan pendukungnya saat pendaftaran, Kamis (29/8).

Sedangkan bacabup Karangasem dari jalur independen, Kari Subali berjanji tidak akan mengambil gaji dan tunjangan. “Tidak akan memanfaatkan gaji dan semua tunjangan yang sah, dan pendapatan apapun yang sah selama saya menjabat sebagai Bupati Karangasem. Dirinya hanya mengambil fasilitas, makan minum yang tersedia di rumah jabatan bupati. Semua gaji dan tunjungan yang sah akan dikumpulkan untuk dipergunakan bagi kepentingan masyarakat Karangasem, salah satunya adalah untuk membantu masyarakat yang tidak memiliki rumah layak huni atau lewat program bedah rumah,” katanya melalui Pakta integritas yang dibacakan sebelum pendaftaran di KPU Karangasem.

Baca juga:  Dari Wakajati Bali dan 3 Kajari Juga Digeser hingga Korban Jiwa COVID-19 Bali Bertambah 2 Digit

Selain janji-janji yang berwujud fisik material seperti pemberian dana, para bakal pasangan calon (bapaslon) di Pilkada Bali juga menyampaikan berbagai kebijakan yang akan diambil jika terpilih nanti.

Bacalon Wali Kota, IGN Jaya Negara didampingi calon Wakil Wali Kota, Kadek Agus Arya pada pilkada kali ini, komitmennya sama seperti pilkada lalu, yakni melanjutkan visi misinya menjadikan Kota Denpasar sebagai kota kreatif, berbasis budaya menuju Denpasar maju berdasarkan vasudewa kutumbakam.

Baca juga:  Diduga Korsleting, Puskesmas di Dawan Kebakaran

Sedangkan bacalon wali kota Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto menyampaikan cita-cita membangun sebuah kota yang mencerminkan nilai-nilai dasar, Aman, Berbudaya, Dialogis, dan Inovatif dengan mengintegrasikan visi ini ke dalam konsep Smart City. Yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang tidak hanya nyaman dan aman, tetapi juga cerdas dan berbasis teknologi.

Di Badung bacabup Wayan Adi Arnawa dan bacawabup Bagus Alit Sucipta atau paket Adi-Cipta, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program pembangunan di Badung, dengan fokus pada kesejahteraan rakyat dan pelestarian budaya.

Baca juga:  Pj Gubernur Harap Sarbagita eBRT dan EVCP Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik

“Kami berdua siap menghadapi tantangan yang cukup besar ini, dan kami percaya bahwa dengan dukungan masyarakat, kita dapat melanjutkan pembangunan yang telah berjalan. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Badung yang telah hadir dan memberikan dukungan kepada kami,” ujar Adi Arnawa.

Di Tabanan, Bacabup Komang Gede Sanjaya bertekad akan melanjutkan program prioritas penataan infrastruktur. “Pembenahan infrastruktur jadi skala prioritas, selama ini 3,5 tahun sudah maksimal, tapi masih ada PR yang harus dirampungkan, selain juga penjabaran pembangunan semesta berencana baik itu pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, pelestarian adat, dan pariwisatanya, khususnya desa,” jelasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN