TABANAN, BALIPOST.com – Pencarian remaja asal Prancis, Txibo, yang hilang saat mendaki Gunung Batukaru sampai dengan hari ketujuh pada Minggu (1/9), masih nihil. Konsulat Kehormatan Prancis di Bali mengajukan permohonan resmi agar pencarian diperpanjang selama tiga hari.
Pihak Konsulat Prancis mengirimkan permohonan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar pada 31 Agustus 2024. Permintaan ini kemudian dikonfirmasi oleh Kepala Seksi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata. “Pencarian diperpanjang tiga hari atas permintaan Konsulat Kehormatan Prancis,” ujarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, menjelaskan bahwa tim penyelamat masih terus berupaya di lapangan namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan Txibo. “Tim masih di atas gunung, tapi belum ada hasil,” kata Srinadha.
Kendala utama yang dihadapi tim pencari adalah kondisi cuaca yang kurang bersahabat, seperti angin kencang dan kabut tebal yang menyelimuti area pencarian. Selain itu, ketidakpastian lokasi jatuhnya Txibo semakin memperumit upaya penyelamatan. “Saksi kunci yang tahu persis lokasi terjatuhnya korban sudah dipulangkan ke Prancis, sehingga kami kesulitan menentukan titik pasti pencarian,” jelas Srinadha.
Seperti diberitakan sebelumnya, Txibo bersama ibunya, Sooman (45), dan dua saudaranya, Lucas (17) dan Rafael (12), memulai pendakian dari Pura Malen, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan pada Minggu (25/8). Mereka berencana turun di Desa Wongaya Gede, tempat mereka telah memesan penginapan.
Namun, setelah waktu yang diperkirakan, yaitu pukul 18.00 WITA, mereka tak kunjung tiba di lokasi tujuan. Hingga pukul 22.00 WITA keluarga tersebut masih belum terlihat, membuat driver mereka, Gusti Ngurah Kusuma Putra, melapor ke Polsek Penebel.
Keesokan harinya, Senin (26/8), Sooman dan Rafael berhasil tiba di Penebel. Namun Txibo dan Lucas masih terjebak di gunung. Tak lama kemudian, Lucas ditemukan dalam kondisi selamat setelah berhasil menyusuri sungai, namun Txibo masih hilang tanpa jejak. (Puspawati/balipost)