Warga di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Susut membuka akses baru sebagai ganti jalan kabupaten yang putus akibat tergerus longsor pada April 2024. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Susut membuka akses baru sebagai ganti jalan kabupaten yang putus akibat tergerus longsor pada April 2024. Adapun panjang jalan baru yang dibangun sekitar 400 meter dengan lebar 7 meter.

Perbekel Desa Tiga Putu Merta Utama, Minggu (1/9) mengatakan kegiatan pembukaan jalan baru sudah mulai dilakukan warganya sejak tiga hari lalu. Proses pembukaan jalan dilakukan dengan menggunakan alat berat.

Baca juga:  Penanganan Longsor Terkendala Keterbatasan Alat Berat

Untuk bisa membuka jalan baru, pihaknya sebelumnya telah melakukan komunikasi dengan warganya. Beberapa warga akhirnya merelakan lahannya dipakai jalan. “Ada 9 warga yang merelakan tanahnya dipakai jalan. Tidak ada yang minta ganti rugi,” ujarnya.

Keberadaan jalan baru ini, sangat dibutuhkan warga untuk mempermudah dan memperpendek jarak tempuh. Diperkirakan proses pembukaan jalan baru memakan waktu sekitar satu minggu.

Merta Utama berharap setelah proses pembukaan jalan baru selesai, Pemkab Bangli bisa segera membantu melakukan pengerasan jalan. Ia khawatir jika tidak segera ditindaklanjuti dengan pengerasan, pemilik tanah akan berubah pikiran dan malah tidak jadi merelakan lahannya dipakai jalan.

Baca juga:  Diguncang Gempa, Tebing Bukit Abang Kembali Longsor

“Kami harapkan dengan kerelaan masyarakat ini, bisa segera ditindaklanjuti oleh Pemkab dengan melakukan pengerasan. Karena kami khawatir kalau tidak segera, nanti seperti yang sudah-sudah, lagi ditanami rumput gajah,” harapnya.

Sebagaimana yang diketahui jalan di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Susut putus akibat tergerus longsor. Tak hanya menggerus badan jalan, longsor juga menggerus perkebunan jeruk milik warga yang berada di pinggir jurang.

Baca juga:  Diduga Karena Ini, Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Pinggir Jalan

Jalan dan kebun tergerus ke jurang yang kedalamannya diperkirakan mencapai ratusan meter. Akibat putusnya akses jalan tersebut saat ini masyarakat harus menggunakan jalan alternatif lainnya yang jaraknya lebih jauh. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN