SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Semaya, Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, menggelar upacara pitra yadnya ngaben massal, dimana puncaknya telah berlangsung pada Selasa (30/8).
Ngaben ini digelar setiap lima tahun sekali, sehingga disambut antusias oleh krama Desa Adat Semaya. Tidak hanya krama yang tinggal di desa adat setempat, tetapi juga krama yang telah merantau ke daerah lain, untuk turut serta dalam pelaksanaan ngaben massal itu.
Bendesa Adat Semaya I Wayan Sugata, mengatakan ngaben massal kali ini diikuti 53 sawa. Dari jumlah itu, sebanyak 21 sawa diantaranya berasal dari warga Desa Adat Semaya yang berada di perantauan, sementara sisanya 32 sawa lagi merupakan warga Desa Adat Semaya.
Rangkaian upacara ngaben massal ini sudah dilakukan sejak 11 Agustus lalu. Saat itu dimulai dengan nanceb tetaring, kemudian dilanjutkan berbagai tahap persiapan lainnya, mengingat jumlah sawa yang cukup banyak.
Biaya ngaben massal ini diambil dari urunan masing-masing pemilik sawa, senilai Rp 11 Juta. Itu termasuk biaya konsumsi, banten, operasional dan kebutuhan upakara lainnya, hingga biaya pasca ngaben, seperti upacara nuntun.
Agenda lima tahunan ini pun berlangsung cukup unik, karena prosesi pengarakan wadah pengabenan dilakukan persis di pinggir pantai. Atraksi budaya itu pun tak luput dari perhatian wisatawan yang tengah menikmati keindahan alam di Nusa Penida. Baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara.
Tokoh masyarakat setempat I Wayan Sukadana, menambahkan dari perspektif budaya dan pariwisata, agenda ini bisa menunjang wilayah Kepulauan Nusa Penida sebagai daya tarik pariwisata baru di Bali.
Sehingga, agenda ngaben massal seperti ini bisa masuk ke dalam kalender event Dinas Pariwisata Klungkung.
Kalau ini dikemas, tentu menjadi hal menarik, di tengah tingginya kunjungan wisatawan ke Nusa Penida. (Bagiarta/balipost)