Pekerja sedang menyelesaikan renovasi Pasar Umum Negara, Jembrana. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Proyek pembangunan Pasar Umum Negara mengalami keterlambatan dari batas pengerjaan 31 Agustus lalu. Sesuai kontrak, pihak rekanan dikenai penalti seperseribu per hari dari nilai kontrak, atau sekitar Rp114 juta per hari.

Pembangunan pasar ini masih dilakukan meskipun saat ini sudah hampir 100 persen pengerjaan. Dari pengamatan, Selasa (3/9) siang, hingga hari ketiga setelah batas waktu pengerjaan, aktivitas pengerjaan masih dilakukan. Pengaspalan di sekitar jalan pasar juga belum dilakukan meskipun sudah dilakukan pengurukan untuk spek aspal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta, Selasa (3/9) kemarin, mengatakan, diharapkan pembangunan pasar yang mendapatkan bantuan dana dari Kementerian PUPR ini bisa selesai pada 5 September. Sesuai kontrak termasuk penambahan pekerjaan, proyek ini sudah terlambat. Sebab, nasa pengerjaan sampai 31 Agustus 2024.

Baca juga:  Wisdom Mulai Menyeberang ke Bali

Namun, pengerjaan masih berlangsung sehingga sesuai aturan, rekanan dikenai penalti seperseribu dari nilai kontrak. “Sekitar 114 juta rupiah per harinya (penalti). Sudah dihitung, sekarang sudah hampir 3 hari,” terangnya.

Ditargetkan pada tanggal 5 September besok proyek ini sudah selesai karena saat itu sudah ada jadwal untuk melaspas alit dan para pedagang sudah mulai menerima kunci kios. “Rencananya pada tanggal itu sudah penyerahan sementara dari balai (Kementerian PUPR) ke kabupaten,” terangnya.

Baca juga:  Olah TKP Kecelakaan Maut di Gilimanuk, Mobil Travel Terseret 11,5 Meter

Terkait masa pemeliharaan, masih tetap dilakukan sesuai kontrak. Untuk kerusakan akibat penggunaan nantinya ditanggung Pemkab Jembrana, sedangkan kerusakan akibat struktur bangunan akan ditanggung pihak pelaksana.

Pembagian kios dan los pasar juga sudah dilakukan sejak pekan lalu dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Jembrana dengan sistem undian. Proyek pembangunan Pasar Umum Negara ini sudah dilakukan hampir setahun. Pengerjaan pasar ini dimulai sejak September tahun lalu.

Baca juga:  Impor Beras Bertolak Belakang Dengan Semangat Kedaulatan Pangan

Pembangunan Pasar Umum Negara ini menelan anggaran dari APBN hingga lebih dari Rp140 miliar. Rencananya, pasar ini terdiri dari dua lantai dengan areal parkir yang cukup luas dengan total kios dan los nantinya hampir 1000 unit.

Setelah pembangunan pasar selesai, juga akan dilakukan penataan di sekitar pasar. Pertokoan di sisi barat Pasar Umum Negara akan ditata oleh Pemkab Jembrana dengan dana dari APBD. Saat ini, masih proses pembongkaran. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN