MANGUPURA, BALIPOST.com – Warga Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, Kuta Selatan, memiliki tradisi Siat Yeh. Tradisi ini, yang selalu diadakan setiap tahun bertepatan dengan hari Ngembak Geni, diyakini memiliki kekuatan untuk menetralisir energi negatif dalam diri manusia dan alam semesta.

Kelian Adat Banjar Teba, I Wayan Eka Santa Purwita, menjelaskan bahwa Siat Yeh merupakan rekonstruksi dari kebiasaan masyarakat di Jimbaran yang dahulu sering bermain air di pantai timur dan barat.

Baca juga:  "Siat Yeh" Kembali Digelar di FAS ke-3

Eka Santa Purwita berharap, melalui Siat Yeh, unsur negatif dari dalam diri manusia dan alam semesta dapat dilebur. Tradisi ini juga mencakup prosesi nunas toya di pantai timur, Suwung dan pantai barat, Pantai Jimbaran, serta nunas toya di sumur Pura Kahyangan Jagat Ulun Swi dan campuhan air tawar dan air laut.

Seperti diketahui, Tradisi Siat Yeh telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta memiliki hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM.

Baca juga:  Dishub Tambah Kantong Parkir Atasi Kemacetan

Dengan partisipasi sekitar 200 anggota sekaa teruna dan sekitar 300 krama, tradisi ini terus menjadi kolaborasi dan transformasi informasi terhadap budaya setempat.

Meskipun sekarang tidak lagi memiliki kesempatan untuk beradu air saat Nyepi, Banjar Teba dengan antusias merekonstruksi tradisi ini menjadi Festival Budaya Siat Yeh. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada sekaa teruna untuk berekspresi bersama dengan krama, menciptakan kolaborasi dan transformasi informasi terhadap budaya setempat. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Netralisir Energi Negatif, Warga Banjar Teba Gelar "Tradisi Siat Yeh"

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN