MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta sekaligus DPD Ketua Pendekar Persatuan Seni Pencak Silat (PSPS) Bakti Negara Provinsi Bali melepas Atlet Pencak Silat Kontingen Bali yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024, bertempat di Rumah Jabatan Bupati Badung, Puspem Badung, Kamis (5/9). Turut hadir mendampingi Bupati Giri Prasta, Ketua Lembaga Dewan PSPS Bakti Negara Pusat Bagus Alit Sucipta dan Ketua Harian IPSI Bali sekaligus Manajer Tim Pencak Silat Kontingen Bali Bagus Jagra Wibawa.
Pada kesempatan ini juga, sebagai bentuk dukungan dan motivasi, Bupati Badung Giri Prasta menyerahkan secara langsung bantuan pribadi sebesar Rp30 juta kepada Tim Pencak Silat Kontingen Bali yang terdiri dari atas 5 atlet laga, 7 atlet seni dan 7 pelatih yang akan berlaga pada tanggal 9-13 September mendatang.
Bupati Badung Giri Prasta dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Bakti Negara dan para pelatih yang telah melatih para atlet. Dirinya berharap suatu prestasi pasti, namun juga tidak memaksakan para atlet, dikarenakan para atlet masih memiliki waktu yang panjang untuk mengembangkan diri.
Selain itu, dirinya juga meyakini dan percaya kepada para atlet pasti akan dapat meraih prestasi serta akan membanggakan Provinsi Bali, lebih lanjut dirinya juga mempercayai para pelatih sudah berbuat yang terbaik kepada para atlet.
“Kalau sudah kita bertanding jawabannya hanya satu menang atau kalah. Semoga almamater kita nanti bisa berjaya kembali. Di samping itu adik-adik akan mengantarkan nama harum Bakti Negara yg ada di pulau Bali. Saya hanya minta satu kepada adik-adik atlet untuk tetap disiplin, karena disiplin adalah salah satu acara untuk meraih sebuah kemenangan,” ujarnya.
Sementara Ketua Lembaga Dewan PSPS Bakti Negara Pusat, Bagus Alit Sucipta dalam sambutannya menyampaikan bahwa para atlet sudah menjalani proses latihan selama 3 bulan, 1 bulan lebih lama dari pemusatan latihan atau TC sentralisasi dari Provinsi Bali, dikarenakan pada saat menjalani try out kondisi para atlet pada saat itu masih belum memenuhi standar. Maka dari itu diambil keputusan untuk melakukan TC sentralisasi sebelum yang ditentukan oleh Provinsi, yang pembiayaannya murni dari perguruan yang bertujuan untuk memaksimalkan persiapan para atlet.
“Selalu saya sampaikan bahwa nantinya adik-adik yang mendapatkan semua bukan kami pelatih. Kesempatan ini tidak datang berkali-kali, buktikan bahwa kalian ini orang-orang terbaik, yang sudah dilahirkan oleh Provinsi Bali yang kita cintai, berjuang, ingat cita-cita anda harus setinggi langit maka kalau jatuh nanti sampai di awan jangan sampai jatuh ke darat. Ingat mental juara yang saya sampaikan, sesakit apapun saya kuat, itu harus selalu diingat dalam diri adik-adik sehingga Astungkara dengan pola latihan sudah baik, astungkara adik-adik semua bisa meraih prestasi,“ ungkapnya. (Adv/balipost)