BANDA ACEH, BALIPOST.com – Atlet panjat tebing andalan Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi, harus mengakui keunggulan lawannya, Rajjah Sallsabillah dari kontingen Banten di final speed putri perorangan di PON XXI Aceh-Sumut 2024 Rabu (11/9) di Kompleks Stadion Harapan Bangsa Aceh.
Desak mencatatkan waktu 6,74 dan hanya bisa membawa pulang medali perak. Dalam pantauan di lokasi pertandingan di Stadion Harapan Bangsa, Aceh, sorak sorai penonton mewarnai jalannya pertandingan. Meskipun langit terlihat mendung dengan sedikit gerimis, jalannya pertandingan tidak terganggu.
Laga dimulai dengan babak penyisihan di 16 besar baik tim Putri maupun tim putra. Dalam babak tersebut, Desak Rita dengan mulus melangkah ke babak 8 besar dengan catatan waktu 6,71 detik.
Di babak selanjutnya, atlet panjat tebing asal Buleleng itu bikin deg-degan. Ia sempat terpeleset saat menghadapi atlet Riau.
Beruntung, atlet pemilik rekor waktu 6,36 detik itu bisa dengan tenang menyelesaikan panjatan dengan raihan waktu 7,30 detik. Di babak semifinal, Desak Rita bisa meraih catatan waktu 6,74 detik dan membawanya ke final dan bertemu dengan rekan sesama atlet olimpiade asal Banten, Rajjah Sallsabillah.
Duel dua pemanjat tebing putri ini pun memang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Sebab, di babak penyisihan, keduanya menjadi yang tercepat sehingga lolos ke babak 16 besar. Saat itu, Sallsabilah mencatatkan waktu 6,56 detik dan Desak Rita mencatatkan waktu 6,69 detik.
Konsistensi itu ternyata berlanjut. Di babak final, Sallsabilah yang berada di line A lebih cepat menyalip Desak di posisi B dan meraih catatan waktu 6,22 detik.
Sedangkan Desak Rita yang berada di line B, meraih catatan 6,74 detik. Ini artinya, kontingen Banten itu meraih medali emas dan Desak Rita harus puas dengan medali perak. Sedangkan medali perunggu diperoleh oleh kontingen Jatim.
Sebelumnya, Desak Rita Sendiri menargetkan ingin menjadi yang terbaik, namun nasib berkata lain. “Kalau target, yang pastinya emas untuk Provinsi Bali di PON kali ini,” ujar Desak Rita.
Desak juga meminta maaf untuk masyarakat Bali karena tidak berhasil mempersembahkan emas. Di samping itu Desak juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan doa dan supportnya selama ini. (Suka Adnyana/balipost)