BANGLI, BALIPOST.com – Harga Jeruk Kintamani pada musim panen tahun ini, dirasakan petani, tak semanis tahun lalu. Per kilogramnya harga jeruk Kintamani saat ini hanya berkisar Rp 5 ribu per kilogram.
Harga tersebut bertahan sejak sebulan lalu. “Sudah sebulan lebih tidak ada peningkatan,” ungkap I Wayan Armada petani jeruk di Desa Sukawana, Kintamani, Kamis (12/9).
Pada tahun lalu, petani cukup menikmati untung dari hasil panen jeruk. Saat itu jeruk laku Rp 12-13 ribu per kilogram. Paling murah Rp 8 ribu per kilogram.
Dengan harga sekarang yang hanya Rp 5 ribu per kilonya, diakuinya memang belum merugikan petani. Namun tidak juga memberikan keuntungan. “Istilahnya pak pok,” ujarnya.
Menurut informasi yang didapatnya, penurunan harga jeruk saat ini terjadi karena musim panen berbarengan dengan daerah lain. Di samping itu penurunan harga juga dipengaruhi daya beli masyarakat.
Armada tak bisa memprediksi apakah harga jeruk akan mengalami kenaikan jelang akhir musim panen nanti. “Sulit diprediksi harga sekarang,” ujarnya.
I Ketut Jamin petani jeruk lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Harga jeruk saat ini hanya Rp 5 ribu per kg, turun dibanding tahun lalu. Menurut petani di Desa Selulung itu, idealnya petani bisa mendapat untung jika harga jual jeruk minimal Rp 8 ribu. (Dayu Swasrina/balipost)