Tim-tim relawan untuk Suyadinata menggelar pertemuan perdana membahas struktur pembentukan relawan tingkat kecamatan hingga desa se-Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tidak hanya organisasi partai politik yang bergotong royong bersama dalam memenangkan bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata), sejumlah komponen masyarakat nonpartai dari berbagai bidang siap menjadi relawan pemenangan.

Pada Kamis (12/9), tim-tim relawan untuk Suyadinata menggelar pertemuan perdana membahas struktur pembentukan relawan tingkat kecamatan hingga desa se-Badung.

Ketua Tim Relawan Pemenangan Bapaslon Suyadinata, Made Widiada mengatakan, Relawan Suyadinata sudah terbentuk. Ada sejumlah kegiatan yang akan dilakukan setelah membentuk tim-tim kecamatan.

Baca juga:  Suyadinata Siap Wujudkan Pendidikan Gratis dan Sekolah Unggulan

“Kami harapkan tim relawan ini bisa terbentuk hingga tingkat banjar , tidak hanya dari tingkat kecamatan dan desa. Tapi untuk saat ini, tim kita bentuk hingga sampai desa,” ujarnya.

Lebih lanjut Widiada mengharapkan yang dilakukan oleh tim relawan ini bisa berhasil membawa Suyadinata menjadi pemimpin Badung sehingga masyarakat Badung bisa bahagia, sejahtera dan merata. “Dengan waktu yang sudah semakin dekat pemilihan ini, kami tim relawan akan bekerja cepat, mudah mudahan kita bisa kumpulkan satu sampai lima orang tiap desa lalu dilanjutkan ke masing-masing banjar. Dengan semakin banyaknya kita punya relawan akan mempermudah dalam penyampaian visi dan misi Paslon Suyadinata ini nantinya,” paparnya.

Baca juga:  Jelang Penutupan, Partai Garuda dan PBI Ikut Daftar

Ia mengatakan relawan Suyadinata ini dari lintas generasi, baik dari yang tua, muda hingga para perempuan.

Sementara Ketut Roma, Relawan Suyadinata dari Kecamatan Kuta mengatakan menjadi relawan Suyadinata karena mengetahui visi dan misi bapaslon tersebut. “Nanti kita akan cari relawan hingga tingkat banjar di Kecamatan Kuta untuk bisa menyosialisasikan apa saja program yang dimiliki Suyadinata ini. Untuk di Kuta yang krusial perlu mendapat penanganan adalah masalah kemacetan, pariwisata berkelanjutan,” paparnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Kuta Gelar Upacara Nangluk Merana
BAGIKAN