Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut B. Pandjaitan, Rabu (18/9) saat memberi keterangan. (BP/kmb)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Setelah 28 tahun, pameran aviasi berskala internasional kembali digelar di Indonesia. Bali dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan pameran aviasi selama 3 hari, 18 sampai 21 September 2024. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut B. Pandjaitan, Rabu (18/9) saat membuka secara resmi Bali International Airshow (BIAS) 2024 di Badung.

Luhut menyebut sekitar 100 perusahaan dalam bisnis aviasi atau industri pesawat terbang mengikuti pameran ini. Berlokasi di Bandara Internasional, I Gusti Ngurah Rai, kegiatan untuk mengangkat industri aviasi Indonesia ini menjadi yang pertama kali digelar kembali setelah terakhir kali berlangsung pada 1996 di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Baca juga:  Illegal Fishing Ditertibkan, Nilai Ekspor Tuna Meningkat 40,73 Persen

“Setelah 28 tahun, International Airshow akhirnya kembali hadir di Indonesia. Bali menjadi tuan rumah dalam kegiatan internasional untuk industri kedirgantaraan. Ini sangat potensial bagi Indonesia karena akan berimplikasi pada perekonomian dan geopolitik Indonesia sebagai negara kepulauan. Ekshibisi dan dialog di acara ini akan membawa manfaat yang sangat baik bagi industri aviasi nasional,” ujar Luhut.

CEO PT Inaro Tujuh Belas, Andy Wismarsyah selaku panitia pameran aviasi internasional ini mengatakan BIAS 2024 memang tempat pesta-nya pegiat aviasi.

Baca juga:  Empat Pesawat TNI AU Dikerahkan

Tidak hanya aksi aerobatik di udara, pameran di apron Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar dan berbagai kesepakatan bisnis dari pelaku industri aviasi menjadi sorotan penting.

“Ini tempat berkumpul, berbagi ide tentang teknologi baru untuk dunia aviasi yang kami yakin belum ada (di Indonesia) 20 tahun lebih, ini tempat di mana pegiat aviasi seluruh Indonesia dan juga negara tetangga bisa berkumpul dan membuat proses bisnis,” ujarnya.

TNI AU berhasil mendatangkan F35 milik Australia untuk aksi aerobatik. Namun, ditegaskan kegiatan ini bukan semata-mata untuk hal tersebut.

Baca juga:  PPKM Level 3 Serentak Dibatalkan di Libur Nataru, Angin Segar bagi Pariwisata

“Ini bukan ingin menunjukkan betapa hebatnya kita, bukan area pertunjukan siapa yang kuat siapa yang hebat, ini berkumpul untuk berkolaborasi bertukar pikiran, makanya ada forum yang membicarakan masa depan,” kata Andy.

Untuk diketahui selama Bali International Airshow berlangsung para pegiat industri aviasi dapat menyaksikan empat kali atraksi dalam sehari oleh Tim Aerobatik Jupiter TNI AU dan Tim Aerobatik Neptunus TNI AL, serta manuver dari F35 milik Australia khusus pada 19-20 September 2024. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN