DENPASAR, BALIPOST.com – Jelang hari suci Galungan dan Kuningan, ada beberapa kebutuhan upacara dan bahan pembuatan banten yang mulai mengalami kenaikan.
Kenaikan harga, berdasarkan pantauan di Pasar Kreneng, Denpasar pada Kamis (19/9), terjadi pada komoditi janur (busung) dan bunga. Hal ini dibenarkan oleh salah satu pedagang, Gek Ade.
Gek Ade yang asal Penatih ini mengatakan kenaikan harga Janur Bali sekitar Rp10 ribu per ikat, dari Rp15 ribu menjadi Rp25 ribu. Namun, dibandingkan harga pada Galungan enam bulan lalu, ia menyebutkan tidak terlalu drastis. Sebab, harga Janur Bali lumayan tinggi kenaikannya, mencapai Rp40.000 per 1 ikat.
“Kenaikan harga ini juga dibarengi dengan permintaan pasar yang meningkat disebabkan karena kebutuhan umat Hindu di hari raya,” jelasnya.
Selain janur, bunga juga mengalami kenaikan harga. Bunga yang menjadi sarana persembahyangan selalu mengalami peningkatan jelang hari suci Hindu.
Kondisi ini pun diakui oleh Ibu Putu yang berasal dari Denpasar. Perempuan yang berjualan hampir 33 tahun di Pasar Kreneng ini menyebutkan harga bunga cenderung tak stabil, terlebih jelang Galungan.
“Dari Rp20.000 (per kilogram), jadi Rp25.000 (per kilogram), yang awalnya Rp15.000 (per kilogram) sekarang sudah menjadi Rp25.000 atau bisa sampai Rp30.000 (per kilogram), sedangkan untuk pembeli lumayan banyak apalagi menjelang hari raya,” tuturnya.
Kenaikan harga ini juga tak dimungkirinya karena permintaan pasar yang meningkat dan hari raya yang akan tiba sebentar lagi. “Puncak dari kenaikan harga biasanya 3 hari sebelum menjelang Hari Raya Galungan,” jelas Ibu Putu. (Ni Wayan Linayani/balipost)