MANGUPURA, BALIPOST.com – Ketersediaan transportasi publik yang masih relatif minim dan tingginya kunjungan wisatawan menjadikan Bali incaran jasa transportasi online.
Tak kurang dari empat operator transportasi online beroperasi di Bali. Salah satunya adalah InDrive yang relatif baru masuk ke Bali.
Menurut Communication Manager inDrive, Wahyu Ramadan, Kamis (19/9), Bali adalah tempat wisata yang sangat populer, tidak hanya untuk wisatawan domestik tapi juga turis mancanegara.
Meski banyak ojek online yang beroperasi, ia mengaku optimis dapat bersaing. “Yang membedakan kami adalah keunikan dengan peer to peer model, pembayaran dilakukan langsung antara driver dan customer dengan sistem yang bisa ditawar. User juga bisa memilih pengemudi berdasarkan nama dan tipe kendaraan, dan dengan harga yang terjangkau,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Wahyu menyoroti persoalan kemacetan di Bali. Ia menilai diperlukan kolaborasi tidak hanya dari pemerintah namun juga swasta.
Sebagai pihak swasta, pihaknya berupaya memastikan pengemudi menerima informasi yang tepat dan juga memiliki kapasitas yang mumpuni saat melakukan perjalanan.
“Misalnya mereka harus tahu titik mana yang sering macet, titik yang disarankan kepada konsumen untuk dilewati atau melakukan perjalanan,” ujarnya di Petitenget, Badung.
ia berharap ke depan dapat berkolaborasi dengan Pemda untuk memberi pemahaman dan edukasi kepada pengemudi agar dapat berkontribusi mengurai kemacetan di Bali. Selain itu, untuk mencegah pengemudi ojek online menunggu penumpang di sembarang tempat sehingga menimbulkan kemacetan, pengemudi didorong berkumpul pada titik yang lenggang dan dekat dengan konsumen.
Menurutnya, kendaraan yang layak juga menjadi perhatian agar tak menimbulkan masalah saat berlalu lintas di jalan raya. (Citta Maya/balipost)
