Wisatawan mancanegara berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ke Bali terus meningkat. Periode Januari hingga Agustus 2024 jumlah kedatangan wisman mencapai 4.465.685 orang. Dengan demikian, terdapat tambahan 823.789 WNA, atau naik 22,62%, dibandingkan periode sama pada 2023. Hanya saja, peningkatan jumlah pelancong belum menjadi indikator suksesnya pariwisata Bali.

Menurut Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan tidak melulu menjadi indikator kesuksesan pariwisata Bali. Perlu juga melihat perkembangan rasio Indeks Pembangunan Manusia (IPM), angka harapan hidup, angka kematian, daya beli masyarakat.

Baca juga:  Cek HET Migor, Forkopimda Sambangi Subdistributor Hingga Pasar

“Bukan hanya melihat pertumbuhan ekonomi dan rata rata pendapatan per kapita. Karena pendapatan rata-rata juga merupakan akumulasi dengan pendapatan menengah atas. Seberapa kita bisa merasakan manfaat pariwisata bagi kesejahteraan masyarakat,” bebernya.

Sehingga perlu dilihat pendapatan masyarakat dengan adanya pariwisata. Ia menegaskan bahwa pembangunan pariwisata adalah untuk menyejahterakan masyarakat.

Ketua KADIN Bali, I Made Ariandi, dalam sebuah kesempatan juga menyampaikan ada anomali dari data jumlah kunjungan wisman ke Bali. Terutama ketika dikaitkan dengan peredaran uang dan kondisi ekonomi yang ada di Bali. Ariandi menyebut, realitanya kondisi ekonomi masyarakat Bali belum begitu membaik.

Baca juga:  Kedatangan Internasional, Wisman dari Tiga Negara Ini Alami Pertumbuhan Tertinggi

Disinyalir, banyak wisman ke Bali tidak membelanjakan uangnya kepada usaha-usaha milik lokal. “Ada kemungkinan para turis membelanjakan uangnya di lingkaran mereka, sesama warga negara asing. Karena banyak akomodasi wisata tempat menginap seperti vila dimiliki warga negara asing,” katanya. (Citta Maya/Nyoman Winata/balipost)

BAGIKAN