DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus dijemput paksanya anak Nikita Mirzani dari sebuah apartemen pada Kamis (19/9) viral di media sosial. Anak dari Nikita Mirzani yang masih di bawah umur itu diduga telah dua kali melakukan aborsi lantaran disuruh sang pacar yang berinisial VA.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, penjemputan ini memperoleh pendampingan dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Unit Pelaksana Teknis Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTP3A). Sang anak berinisial LM ini dijemput di apartemen kawasan Bintaro pada Kamis siang pukul 12.00 WIB untuk melakukan visum.
Viralnya kasus ini pun menimbulkan sorotan terkait aborsi di kalangan remaja. Aborsi di kalangan usia muda ini punya dampak yang signifikan, baik fisik maupun mental.
Berikut dampak-dampak aborsi yang harus kamu ketahui, dilansir dari berbagai sumber:
1. Menyebabkan pendarahan berat
Pendarahan berat menjadi salah satu dampak aborsi serius yang sering dialami. Pendarahan disertai dengan demam tinggi, dan gumpalan jaringan sebesar bola golf.
Jika kondisi ini tidak mendapatkan tindakan medis yang cepat, kehilangan nyawa menjadi komplikasi yang bisa saja terjadi.
2. Menyebabkan kemandulan
Saat melakukan tindakan aborsi, luka dan pendarahan pada indung telur dan berpotensi mengakibatkan penumpukan darah yang menjadi daging yang menyebabkan penyumbatan pada indung telur.
Ketika saluran indung telur tersumbat maka akan sukit terjadinya pembuahan dan kehamilan berikutnya.
3. Terkena kanker leher rahim
Tindakan aborsi yang dilakukan tanpa prosedur pengguguran yang dilakukan oleh para ahlinya, dapat menyebabkan kerusakan pada serviks pada akhirnya akan memicu munculnya penyakit sel kanker leher rahim.
4. Infeksi
Dampak ini bisa berlangsung selama 3 hari atau lebih, infeksi biasanya terjadi karena leher rahim dipaksa melar. Pelebaran ini menyebabkan adanya bakteri dari luar masuk ke dalam tubuh dengan mudah. Infeksi biasanya terjadi pada bagian rahim, saluran tuba, dan panggul.
5. Mengalami cacat pada kelahiran bayi selanjutnya
Karena ketika melakukan aborsi bisa saja menimbulkan infeksi, peradangan didaerah serviks dan rahim. Hal ini dapat membuat bayi yang akan lahir selanjutnya cacat atau prematur, karena sebelumnya telah terjadi komplikasi yang disebabkan oleh aborsi.
6. Dapat menyebabkan anemia
Banyak keluarnya darah saat proses aborsi, yang dapat mengakibatkan kehilangan sel darah merah dan zat besi dalam tubuh, maka dari itu dapat menyebabkan anemia berat dan membuat kondisi tubuh semakin lemah.
7. Mengalami gangguan mental (depresi)
Setelah melakukan tindakan aborsi sebagian besar wanita apalagi wanita yang masih remaja bisa saja mengalami kesehatan mental dikarenakan rasa bersalah. Keadaan ini akan terus berlanjut hingga sampai beberapa minggu, apabila kondisi ini tidak segera diatasi, kamu bisa stres dan depresi.
Penting bagi para remaja dan kaum perempuan untuk mengetahui bahwa tindakan aborsi memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Jadi, sebisa mungkin hindari lah aborsi. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter maupun pihak yang tepat untuk mencegah tindakan ini. (Ni Wayan Linayani/balipost)