AMLAPURA, BALIPOST.com – Prosesi upacara Pitra Yadnya atau ngaben di Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem berlangsung berbeda dari desa-desa lainnya.

Pengarakan bade di sana harus melewati laut  untuk menuju kuburan desa setempat. Seperti yang terlihat saat pasemetonan Dadia Para Gotra Sentana Dalem Tarukan melakukan prosesi pengabenan pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Sebelum memasuki kuburan desa setempat, lembu dan bade lebih dulu masuk ke laut untuk diarak.

Perlahan lembu dan bade tersebut berjalan di tengah laut menuju ke arah kuburan.

Baca juga:  BBMKG Denpasar Tetapkan Status Siaga Curah Hujan Tinggi di Kecamatan Ini

Sesampainya di sana, keduanya mulai dinaikkan dan dilanjutkan dengan prosesi berikutnya di kuburan tersebut.

Prosesi ini pun disaksikan banyak orang. Mulai dari pasemetonan, sejumlah krama Desa Adat Padangbai, hingga turis mancanegara yang akan menuju Gili Trawangan melalui pelabuhan rakyat Padangbai.

Desa Adat Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem memiliki tradisi tersendiri dalam melaksanakan upacara pengabenan.

Di desa tersebut, wadah atau petulangan diarak ke tengah laut. Pelaksanaan yang sampai membawa ke tengah laut ini menjadi satu-satunya yang dilaksanakan di Kabupaten Karangasem.

Baca juga:  Puluhan Krama Nedunang Ida Bhatara dan Mapepada di Pura Penataran Agung Besakih

Panglingsir Dadia Dalem Tarukan Padangbai, I Made Suryanata Sari mengungkapkan pada upacara pangabenan kali ini terdapat enam sawa, sebutan jenazah saat ngaben, yang berasal dari keluarganya. Sesuai dengan dresta di sana, pangabenan pun dilaksanakan melewati laut untuk menuju ke kuburan.

Suryanata mengatakan, konon dari cerita yang didapat sebelumnya, saat itu jalan menuju setra kecil sehingga untuk mengarak wadah atau petulangan tidak bisa melalui jalan tersebut. Dresta ini pun tetap dijalankan secara turun temurun, sekalipun tidak ada yang mengetahui pasti sejak kapan itu berlaku.

Baca juga:  Desa Adat Samu Miliki Bale Purbakala

Makna dari dilaksakannya pengarakan ke tengah laut juga sebagai prosesi pembersihan. Sehingga apabila terdapat prosesi ngaben di sana pastinya akan berjalan di tengah laut. (Eka Parananda/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN