Wayan Adi Arnawa (kiri) dan Alit Sucipta berbicara di hadapan petani se-Badung, Minggu (21/9). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Petani se-Kabupaten Badung kompak mendukung pasangan calon (paslon) Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) bersama paslon Bupati Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Badung I Bagus Alit Sucipta (Adi-Cipta) untuk memimpin Bali dan Kabupaten Badung.

Kebulatan tekad petani di Badung disampaikan dalam acara sosialisasi dan deklarasi Koster-Giri dan Adi-Cipta petani se-Kabupaten Badung, Minggu (22/9) di Bale Subak Blahkiuh, Banjar Dlodpasar, Abiansemal, Badung.

Acara itu langsung dihadiri oleh Calon Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung Adi Cipta, Ketua Tim Pemenangan Adi Cipta I Gusti Anom Gumanti, DPRD Badung dan Bali dari PDIP, tokoh masyarakat, petani se-Kabupaten Badung dan undangan lainnya. Pada kesempatan itu paslon Koster-Giri mepunia (berdonasi) Rp 50 juta kepada petani Badung dan paslon Adi Cipta donasi Rp 35 juta kepada petani Badung.

Kebulatan tekad petani se-Badung dibacakan langsung oleh Majelis Madya Subak Kabupaten Badung Agus Gede Mudita dihadapan paslon yang diikuti oleh para petani yang hadir. “Kami petani se-Kabupaten Badung menyatakan kebulatan tekad. Pertama, mendukung, memilih, dan memenangkan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2004-2029, bapak Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta. Kedua, mendukung, memilih dan memenangkan paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung Adi Arnawa dan Bagus Alit Sucipta,” tegasnya yang diikuti serempak oleh para petani Badung.

Baca juga:  Targetkan Bali Daulat Pangan, Koster-Giri akan Bangun MRMP di Tabanan

Kemudian, Paslon Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menginginkan subak di Badung selalu tetap lestari. Karena sudah ada perlindungan lahan pertanian berkelanjutan atau lahan sawah di lindungi.”Saya ingin subak di Badung tetap ajeg dan lestari,” jelas Giri Prasta.

Ia juga ingin menggaji para petani di Badung. Namun belum ada regulasi.

Akhirnya dilakukan program subsidi petani. Contohnya, gabah petani di Badung dibeli langsung oleh Pemkab Badung melalui Perumda Pasar dan Pangan Giri Mangu Sedana dengan harga yang kompetitif. “Saya jamin supaya bela beli wujudkan petani dan bangga menjadi petani,” tegasnya.

Baca juga:  Soal Pembangunan LRT di Bali, Giri Prasta Siap Gelontorkan APBD

Ke depan subak yang ada di Kabupaten Badung dijadikan role model di Provinsi Bali untuk kesejahteraan krama Bali. Selain itu, juga akan menyumbangkan traktor kepada para petani.

Sementara paslon Adi Cipta melalui Wayan Adi Arnawa mengatakan, mengenai subak di Kabupaten Badung, Bupati Nyoman Giri Prasta selalu menginginkan agar petani di Badung sejahtera. ”Sampai Pak Giri Prasta meminta bagaimana petani di Badung dapat gaji. Karena begitu besar keinginan untuk mensejahterakan petani. Waktu saya jadi sekda, saya berpikir biar petani benar-benar menikmati, indikator ukuran bagaimana nilai tukar petani meningkat. Mulai kita memastikan agar petani makmur, dipastikan produk petani mendapat hasil,” jelasnya.

Melalui kebijakan bupati Badung membangun Perumda Pasar dan Pangan, salah satunya membeli produk petani. Saat ini baru membeli produk gabah petani Badung.

Pembelian ini akan terus berlanjut dengan produk pertanian lainnya. Terlebih adanya kebulatan tekad mendukung Koster Giri dan Adi Cipta. “Kalau sudah krama petani mendukung dan berjuang, kami juga akan memperjuangkan hak-hak petani Badung. Krama subak tidak usah ragu, kami tetap komit, membantu kegiatan subak yang ada di Badung,” jelasnya.

Baca juga:  Pemberi Kerja Wajib Utamakan Tenaga Kerja Indonesia

Paslon Adi Cipta juga mempunyai komitmen, salah satu menjaga alih fungsi lahan dan dipastikan pendapatan petani di Badung meningkat. “Kita tidak main-main, berdasar data BPS 2024, nilai tukar petani di Badung meningkat dan tertinggi di Bali,” katanya.

Tidak hanya itu, persoalan jalan tani dan saluran irigasi menjadi program prioritas Adi Cipta. Selain itu, dari produk petani lainnya, seperti cabai, kedelai, jagung akan dirancang dibeli oleh pemerintah. “Kami minta petani hanya memproduksi pangan, kami di pemerintah yang membeli. Kami punya komitmen dengan harga yang wajar. Sehingga petani tidak ragu-ragu untuk bertani. Petani hanya tugasnya bercocok tanam dan memastikan ada pangan di Badung,” tegasnya.

Ia kembali menegaskan di Badung mesti berdaulat pangan di Badung. Bahkan, anggaran di Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung telah dianggarkan ratusan miliar rupiah. (kmb/balipost)

BAGIKAN