BANGLI, BALIPOST.com – Sebagai salah satu destinasi wisata favorit yang banyak dikunjungi wisatawan, Desa Penglipuran terus berupaya menyuguhkan daya tarik baru bagi para wisatawan.

Terbaru, desa yang dijuluki sebagai desa terbersih di dunia itu akan menghadirkan jalan kayu di tengah hutan bambu. Jalan kayu yang akan dihadirkan memiliki panjang sekitar 90 meter. Saat ini jalan kayu masih dalam proses pengerjaan.

Baca juga:  Perbekel Diminta Tak Gunakan DD untuk Jalan-jalan

Kelian Desa Adat Penglipuran, I Wayan Budiarta memastikan pembangunan jalan kayu tidak sampai mengganggu kelestarian hutan bambu. Karena jalan kayu dibuat mengikuti ruang kosong yang ada di dalam hutan. Konsep pelestarian hutan menjadi konsep dasar dalam menata hutan bambu.

Dengan adanya jalan kayu, wisatawan nantinya bisa berjalan-jalan menikmati keasrian hutan bambu dengan nyaman. Desa Adat Penglipuran memiliki hutan bambu seluas 45 hektar. Sekitar 4 sampai 5 hektarnya telah ditata secara bertahap sebagai daya tarik wisata baru.

Baca juga:  Desa Adat Pesinggahan Bangun Puluhan Kios di Pantai Goa Lawah

Saat ini di areal hutan bambu Penglipuran telah tersedia spot-spot foto berupa jalan setapak yang dipagari bambu, dan kafe bambu. Kafe bambu dihadirkan untuk memberikan sensasi baru bagi wisatawan menikmati kuliner di tengah hutan bambu. Selain itu di hutan bambu juga ada pasar tradisional yang dibuka reguler tiap Sabtu.

Budiarta mengatakan alasan pihaknya melakukan penataan hutan bambu secara bertahap karena ingin menghadirkan daya tarik yang baru sehingga wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran tidak merasa jenuh. Di sisi lain penataan ini juga untuk memecah keramaian yang biasanya terjadi di hari-hari tertentu. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Kemarau Panjang, Sumber Air Perumda TAB Turun

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN