Sejumlah atlet melakukan gerakan-gerakan Calisthenics. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Mungkin tak banyak yang tahu tentang Calisthenics. Olahraga yang sekilas mirip fitness ini diakui Calisthenics Master Trainer, Wijaya Kusuma memang belum banyak dikenal namun sebenarnya bisa dilakukan semua kalangan.

Ditemui usai penjurian Kompetisi Calisthenics di Pererenan, Mengwi, Sabtu (28/9), Wijaya mengatakan calisthenic tidak begitu populer dibandingkan olahraga lainnya. “Baru grow up (bertumbuh) jadi masih struggle (berjuang) untuk menaikkan Calisthenics ini,” ujarnya.

Ia memaparkan Calisthenics berbeda dengan fitness yang merupakan gerakan mengangkat alat. Dalam olahraga ini, media tiang lebih banyak digunakan.

Menurut Wijaya, hasilnya sama dengan fitness namun memiliki target yang berbeda. “Kalau fitness targetnya beda-beda misalnya ingin jadi body builder, menurunkan berat badan tapi kalau Calisthenics ingin menguasai beberapa gerakan jadi sebenarnya lebih ke challenge, misalnya agar bisa salto, pull up, dan sebagainya,” ujarnya.

Baca juga:  Didongkrak Libur Panjang, Tingkat Hunian The Nusa Dua Naik Hampir Dua Kali Lipat Dibanding Sebulan Sebelumnya

Guna lebih memperkenalkan Calisthenics ini, dalam dua tahun terakhir rutin digelar kompetisi. Kompetisi yang bertajuk Calisthenics Cup Obsidian ini diharapkan bisa lebih memperkenalkan olahraga yang satu ini.

Untuk tahun ini, ia mengakui pesertanya cukup banyak. Berjumlah 24 orang, para peserta berasal dari beberapa negara, seperti Malaysia, Vietnam, Prancis, Italia, dan Indonesia. Peserta terbagi dalam 3 kategori yaitu female endurance, male endurance dan freestyle battle.

Baca juga:  Derita Lumpuh Otak, Gek Tirta Tak Bisa Berjalan dan Berbicara

Ia menyebut Calisthenics bisa dilakukan berbagai kalangan masyarakat. Juga bisa menjadi ajang mendapatkan prestasi.

Meski secara kesehatan manfaatnya tidak jauh beda dari fitness, misalnya untuk menurunkan berat badan dan menaikkan massa otot, ia berharap Calisthenics semakin dikenal di Indonesia. “Apalagi di Bali yang cukup banyak turis, diharapkan Calisthenics makin maju dan berkembang,” imbuhnya.

Salah satu peserta, Jacquiline Umlandt mengaku kerap mengikuti kompetisi Calisthenics. Belum lama ini ia juga mengikuti kompetisi sejenis di Prancis. Diakui perlu latihan konsisten mengikuti kompetisi. Dari sisi pola makan, ia menerapkan vegetarian.

Baca juga:  BEC Hadir di Buluh Indah, Jangkau Lebih Banyak Konsumen

Kepala Divisi Calisthenics Wanita Aksi, Melita Mutia atau akrab disapa Imel mengatakan Calisthenics Cup Obsidian 2024 menjadi tonggak bagi dunia Calisthenics di Indonesia karena untuk pertama kalinya ada kategori Female Endurance.

Ia mengatakan kompetisi tahunan sebesar ini akan menjadi sumber motivasi bagi atlet wanita, baik nasional maupun internasional, untuk meningkatkan permainan mereka. Sebab, mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk terhubung dengan atlet lain dari seluruh dunia. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN