Ilustrasi pijat kaki. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Layanan pijat kesehatan semakin diminati seiring dengan beban pekerjaan yang berat. Dari sekian banyak pijat kesehatan yang tersedia, ternyata KTB yang merupakan singkatan dari kaki, tangan, dan bahu makin diminati untuk melepas penat.

Pelaku usaha pijat kesehatan, Sopian, Senin (30/9), menuturkan permintaan pijat KTB ini cukup tinggi. Bahkan, mereka yang telah merasakan pijat KTB, umumnya rutin melakukannya.

Baca juga:  Ubah Image Negatif, Makin Banyak Usaha Pijat Pisahkan Gender

Tingginya permintaan pijat KTB ini dinilainya karena tidak perlu membuka pakaian maupun membersihkan diri setelah dipijat. Pijatan yang memang menyasar anggota badan yang kerap digunakan saat bekerja ini bisa mengembalikan kebugarannya.

Apalagi pada area kaki ada titik-titik refleksi yang dapat dibugarkan dengan pijat. “Hanya perlu duduk di kursi pijat, terapis baik laki-laki maupun perempuan dapat memijat selama sekitar 90 menit. Pengerjaannya pun dilakukan di ruangan terbuka yaitu di kursi pijat,” ujarnya.

Baca juga:  Kecil, Dampak G20 Bagi Pengusaha dan Pekerja di Bali

Walaupun pijat KTB cukup simple, namun ia mengungkapkan manfaatnya cukup banyak. Titik saraf yang ditekan atau dipijat akan membuat peredaran darah lancar, melepas stress, meredakan sakit kepala, dan bahu. “Biasanya yang datang mengeluh capek usai kerja. Ada juga yang masuk angin,” ujarnya.

Diakuinya, mereka yang meminta pijat KTB didominasi laki-laki. Sebab, menurut Kepala Gerai Pijatmu 1 ini, laki-laki lebih mudah lelah karena pekerjaan fisik. “Karena capek itu, bahkan ada yang langganan datang bisa seminggu sekali,” ujarnya.

Baca juga:  Pohon Tumbang Timpa Dua Mobil

Ditambahkan pemilik usaha Pijatmu, Gede Kurnia Wijaya layanan pijat sesuai gender juga diminati. Ia berharap dengan menerapkan standard yang ketat untuk pemijatan sesuai gender pelanggan, citra massage di Bali bisa terangkat menjadi layanan pijat sehat keluarga. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN