Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Daniel Adityajaya saat mengadakan pertemuan dengan awak media di Gedung Presisi, Mapolda, Denpasar, Rabu (2/10). (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus tindak pidana yang melibatkan warga NTT menjadi sorotan Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Daniel Adityajaya, S.H., S.IK., M.Si. Kasus teranyar yakni sekelompok pemuda NTT terlibat keributan di wilayah Kuta Selatan dan pembakaran laundry menggunakan bom molotov yang terjadi di Mengwi, Badung.

Kepolisian telah melakukan upaya hukum, yakni penyelidikan dan penyidikan sesuai SOP serta undang-undang yang berlaku. Di samping itu memberikan edukasi agar tidak melakukan hal serupa dikemudian hari.

“Kakak-adik menggunakan bom molotov dilempar ke laundry. Dari mana belajar bikin bom molotov? Di media sosial banyak sekali caranya. Makanya bijaklah menggunakan media sosial,” kata Irjen Daniel, Rabu (2/10).

Terkait potensi konflik horizontal yang melibatkan warga lokal dengan pendatang khususnya warga NTT belakangan ini, pihaknya telah menginstruksikan ke jajaran untuk segera merespon laporan atau peristiwa keributan yang terjadi dalam masyarakat.

Baca juga:  Alami Kenaikan Harian Tertinggi Kasus Transmisi Lokal COVID-19, Kabupaten Ini Kembali Duduk di Posisi Teratas

Selain itu pihaknya juga telah meningkatkan kegiatan patroli sambang dan blue light patrol untuk mengantisipasi kejadian serupa. “Dalam kegiatan ini kami juga menggandeng peran dari komponen keamanan lokal untuk bersama-sama menangani gangguan kamtibmas yang terjadi di sekitar kita. Terhadap para pelaku keributan, kami telah melakukan upaya hukum penyelidikan dan penyidikan sesuai SOP dan undang-undang yang berlaku serta telah memberikan edukasi kepada mereka agar melakukan hal serupa di kemudian hari,” ujarnya.

Sama halnya dengan geng motor, mantan Kapolda Kaltara ini mengungkapkan kebanyakan yang terlibat remaja dan pelajar. Dan hal ini memunculkan pertanyaan mengenai akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya fenomena ini.

Baca juga:  Porprov 2022, Karangasem Tuan Rumah Wushu dan Panjat Tebing

Faktor yang jadi pemicu diantaranya niat pribadi atau keinginan anak-anak muda yang mencari jati diri. Oleh karena itu perlu kontrol orangtua.

Selain itu pengaruh lingkungan dianggap krusial menjadi penyebab tindakan negatif di kalangan anak muda. Irjen Daniel juga menyinggung keberadaan geng motor di Bali menjadi sorotan masyarakat luas.

Berdasarkan hasil analisis, pengaruh medsos berperan dalam pencarian identitas diri oleh remaja yang sering kali berujung pada perilaku menyimpang. “Kami telah menggandeng berbagai media untuk mendidik masyarakat tentang menggunakan media sosial yang bijak,” tegasnya.

Polda Bali berkomitmen mengatasi geng motor dan berita palsu menjadi prioritas dengan penegakan hukum yang tegas serta cepat sebagai langkah utama.
Sedangkan menyikapi premanisme dan kejahatan jalanan, pihaknya tetap pada komitmen untuk memberantas kejahatan tersebut.

Baca juga:  Peselam Bali Pertajam Catatan Waktu

Kepolisian telah melakukan upaya preemtif, preventif dan represif seperti meningkatkan intensitas kegiatan patroli untuk menyambangi daerah-daerah rawan seperti kawasan Kuta, Jimbaran dan Canggu pada jam-jam rawan. Di samping itu melakukan penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap para pelanggar hukum atau mereka yang meresahkan masyarakat.

Pihaknya juga tetap menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait lainnya seperti TNI, Pol PP, linmas, pecalang dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di wilayah masing-masing agar tetap kondusif. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN