DENPASAR, BALIPOST.com – Doom Spending (pengeluaran bencana) mengacu pada pengeluaran untuk mengatasi stre. Tren ini banyak diadopsi kaum milenial dan Gen Z.
Dengan berkembangnya teknologi dan adanya penggunaan ponsel pintar, media sosial, dan program beli sekarang bayar nanti, fenomena ini lebih berbahaya, terutama mengingat 43 persen generasi milenial dan 35 persen Gen Z mengeluarkan uang secara berlebihan hanya untuk kesenangan sesaat.
Membeli baju baru mungkin merupakan salah satu cara paling umum bagi anak muda untuk membelanjakan uang. Tetapi hal ini malah membuat semakin banyak pengeluaran, karena selalu ada model-model yang berbeda setiap harinya.
Sebenarnya ada berbagai cara dalam mengatasi doom spending ini. Berikut 5 di antaranya, dikutip dari berbagai sumber:
1. Membuat cacatan pengeluaran
Untuk menghentikan kebiasaan ini, penting untuk mengetahui mengapa anda membelanjakan uang secara tidak tepat. Menggunakan bagan ABC (Asumsi, Tindakan, Konsekuensi) memungkinkan kalian menuliskan perasaan dan apa yang terjadi setiap kali melakukan pembelanjaan yang tidak pantas. Setelah menerapkan hal tersebut, kehidupan kalian akan semakin ada perubahan untuk kedepannya.
2. Mengubah kebiasaan di media sosial
Media sosial juga bisa membuat kaliam merasa harus meniru gaya hidup orang lain dan membelanjakan uang seperti orang lain. Tetapi, media sosial hanya menceritakan sebagian dari cerita mereka.
Teman kaliam atau influencer mungkin memiliki sumber pendapatan lain atau mungkin berhutang untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih baik. Pertimbangkan untuk mengurangi waktu di media sosial dan sengaja berinteraksi dengan postingan yang membuat kalian merasa nyaman.
3. Saatnya mulai menabung
Memang dengan menabung tidak terlihat hasilnya untuk saat ini, tetapi untuk keperluan yang mendesak dan kehidupan yang mendatang, menabung sangatlah penting. Walaupun menabung hanya sedikit-sedikit atau menyisihkan uang jajannya, hal ini sudah menjadi perkembangan yang bagus.
Sebab, dengan menabung kita bisa lebih tahu cara mengatur keuangan yang tepat dan tidak melakukan pengeluaran yang terlalu berlebihan.
4. Fokus pada satu tujuan
Menghilangkan semua pengeluaran yang tidak perlu secara tiba-tiba menimbulkan kejutan yang tidak diinginkan pada sistem. Ingatlah bahwa memanjakan diri sendiri hanyalah sebuah kesenangan dan bukan hal sehari-hari. Dengan mengingat hal ini, kalian akan melihat bahwa tidak semuanya sulit untuk dilakukan.
5. Jadikan belanja itu adalah hal yang sulit dan perlu pemikiran matang
Pembelanjaan yang boros sering terjadi ketika kalian tidak memikirkan apakah membutuhkan atau menginginkan produk tersebut atau bagaimana pembelian tersebut akan mempengaruhi keuangan.
Maka dari itu sebelum kalian belanja, alangkah baiknya memikirkannya sejenak. Apakah hal tersebut masuk akal untuk dibeli atau hanya untuk kesenangan sesaat. (