GIANYAR, BALIPOST.com – Di saat tempat pembuangan akhir Suwung dalam kondisi overload, Pemerintah Provinsi Bali bersama calon investor asal Tiongkok mulai menjajaki TPA Temesi di Gianyar difungsikan untuk pabrik pengolahan sampah menjadi energi listrik sehingga mampu menampung masalah sampah di Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan alias Sarbagita.

Upaya itu perlu dikaji lagi karena saat ini TPA Temesi masih fokus menangani masalah sampah di Gianyar sehingga sangat sulit jika difungsikan  menjadi TPA Regional.

Baca juga:  Viral, Hutan Suter Kumuh Banyak Sampah

Ketua DPRD Gianyar, Ketut Sudarsana, Senin (7/10) mengatakan di TPA Temesi sedang dilaksanakan proyek pembangunan TPST yang nilainya mencapai lebih dari  Rp 200 miliar.

Ada keinginan pemerintah provinsi bersama investor China mengajukan usulan membangun pabrik pengolahan sampah menjadi energi listrik di TPA Temesi tentu harus disesuaikan dengan proyek yang sudah ada di TPA Temesi.

Yang jelas permasalahan sampah merupakan  permasalahan yang pelik. Pemerintah Gianyar sudah cukup kelimpungan menangani masalah sampah sehingga Kabupaten Gianyar mengeluarkan kebijakan pemilahan sampah.

Baca juga:  Terapkan "3B" di Kawasan Suci

Pria yang akrab disapa Tut Sana menuturkan jika ada investor yang berkeinginan  berinvestasi pengolahan sampah di TPA Temesi menjadi tenaga listrik tentu mesti disambut baik.

Sampai saat ini TPA Temesi belum bisa menyelesaikan tumpukan sampah yang mencapai 10 meter. Sebelum menyelesaikan tumpukan sampah tersebut, praktis Gianyar belum bisa menerima sampah dari luar Gianyar. Ini tetap menjadi bahan kajian bersama, termasuk oleh pemerintah di Kabupaten Gianyar. (Wirnaya/balipost)

Baca juga:  Diduga Karena Gas Metan, Sampah TPA Temesi Terbakar

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN