Upacara pengeruwakan TOD Sentral Parkir Kuta” yang menandai dimulainya pembangunan LRT di Bali, Rabu (4/9/2024). (BP/Dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Studi pembangunan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) di Pulau Bali, sedang berlangsung. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (8/10) malam.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (9/10), Luhut mengatakan pembiayaan saat ini sudah berjalan dan studi sedang dilakukan. “Itu kita pembiayaan sudah semua jalan, dan saya kira studinya lagi dilakukan,” katanya di Jakarta.

Baca juga:  Bersaing di RSCC 2019, SMAN 2 Wakili Bali di Kompetisi Nasional

Luhut menyampaikan studi dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan. “Karena kita semua basisnya harus studi,” ujar Luhut.

Meski begitu, ia tidak menyebutkan secara rinci jumlah pembiayaan dari pada rencana proyek pembangunan LRT tersebut.

Menurut Luhut, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan desain LRT bawah tanah (underground) yang akan menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) di wilayah Bali.

Baca juga:  TPA Temesi Terbakar, Kiriman Sampah dari Denpasar Tetap Jalan

Kawasan-kawasan yang akan dilalui LRT tersebut meliputi Kura-Kura Bali, Sanur, dan potensi perluasan ke daerah Canggu sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas serta mendukung pariwisata di Bali.

“Kami sekarang masih mengerjakan, menyelesaikan desain dari pada LRT underground dari airport Ngurah Rai, ke kawasan ekonomi khusus, yaitu Kura-Kura Bali, Sanur, dan juga mungkin nanti ke Canggu,” ungkap Luhut.

Sebelumnya, Luhut mengatakan jika LRT di Bandara Ngurah Rai Bali tidak dibangun, maka akan terjadi penumpukan (stuck) penumpang mengingat pada 2026, bandara tersebut akan melayani sekitar 24 juta penumpang per tahun. (kmb/balipost)

Baca juga:  Dari Puncak Kunjungan Wisatawan ke Bali hingga Korban Jiwa COVID-19 Bali Bertambah
BAGIKAN