SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) menggelar kampanye terbuka tahap pertama di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Rabu (9/10). Sebelum memulai kegiatan, Koster menyambangi buah tangannya ketika menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023, yaitu Pelabuhan Sampalan yang termasuk Segitiga Emas Bali.
Koster ditemani Bupati Klungkung periode 2013-2018 dan 2018-2023, I Wayan Suwirta (Ketua Tim Pemenangan Paslon Bupati Klungkung Satriya), Ketua Tim Pemenangan Koster Giri Alit Kelakan, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung Nomor Urut 2, Made Satria dan Tjok Surya (Satriya), dan Ketua DPD Hanura Bali Kadek Arimbawa alias Lolak, dan sejumlah pengurus partai PDI Perjuangan Bali dan Klungkung.
Koster berjalan melihat kondisi jalan di sekitar pelabuhan. Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga masuk melihat sejumlah fasilitas di dalam Pelabuhan Sampalan. Seperti melihat layanan tiket, toilet dan menyapa para penumpang di ruang tunggu.
Ia terlihat begitu akrab dengan sejumlah warga di ruang tunggu. Banyak yang memanfaatkan momen ini untuk bersalaman dan selfie bersama.
Koster juga berdialog dengan pengelola Pelabuhan Sampalan. Para petugas memaparkan sejumlah data terbaru sejak pelabuhan ini beroperasi 3 tahun lalu. Setelah dari di sana, Wayan Koster dan rombongan meninjau Pasar Sampalan Nusa Penida.
Pasar ini rencana akan menjadi prioritas Koster-Giri dan Satriya ketika dipercaya warga sebagai Gubernur Bali dan Bupati Klungkung. Koster menegaskan pasca terpilih, rehabilitasi pasar akan menjadi prioritas pembangunan di Nusa Penida.
Koster juga berinteraksi dengan sejumlah pedagang. Ia membeli beberapa produk jualan pedagang, seperti ikan, mangga, bunga gumitir, dan hasil petani warga lainnya.
Setelah meninjau pasar, Koster melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Tradisional Sampalan (pelabuhan logistik kapal roro). Infrastruktur penting di Kecamatan Nusa Penida ini menjadi prioritas Koster-Giri.
Para pengemudi di sekitar pelabuhan sempat berdiskusi dengan Koster dan Satriya serta Nyoman Suwirta. Mereka menyampaikan aspirasi agar dibantu kelancaran transportasi logistik di pelabuhan. Dalam kesempatan ini, Koster mengatakan Nusa Penida adalah telur emasnya Bali. Semua pihak harus rawat Nusa dengan tradisi,seni budayanya, dan kearifan lokalnya.
“Kekuatan spritual Nusa Penida luar biasa sehigga punya daya tarik bagi wisatawan.
Harus dirawat taksu Nusa Penida, agar masyarakat di sini dapat mengembangkan ekonominya, membuka lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan,” ujar Koster.
Terkait infrastruktur, Koster mengaku akan menugaskan tim untuk mendesain dan menata fasilitas kawasan wisata Nusa Penida, agar semua tertata dengan baik. Sehingga, bagi yang ingin berinvestasi di Nusa Penida bisa mendapatkan arahan zona yang bagus dan jelas. Hal ini akan memberi dampak pada masyarakat ke depannya.
“Astungkara, setelah saya terpilih saya akan bangun Pelabuhan Roro, dan fasilitas lainnya. Ini hadiah dari saya untuk warga Klungkung khususnya kecamatan Nusa Penida. Sebelumnya saya sudah bangun pelabuhan Segitiga Emas termasuk Sampalan. Ke depan saya fokus jalan, air, listrik, transportasi logistik, jembatan penghubung antara Nusa Penida dan Lembongan,” tandas pria asal Sembiran Tejakula ini. (kmb/balipost)