JAKARTA, BALIPOST.com – Dua penjaga perdamaian Indonesia yang bertugas di Lebanon cedera akibat serangan Israel di markas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), 10 Oktober 2024.
Atas serangan ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan solidaritasnya kepada Indonesia.
“Izinkan saya menyampaikan solidaritas total saya untuk delegasi Indonesia. Dua penjaga perdamaian Indonesia (yang bertugas di Lebanon) cedera akibat tembakan Israel,” kata Guterres di KTT ASEAN-PBB ke-14 di Vientiane, Laos, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Ia juga menyampaikan simpatinya kepada rakyat Indonesia menyusul serangan tersebut. “Kami bersama Anda dan rakyat Indonesia pada masa-masa ini,” kata Guterres menambahkan.
Terkait situasi keamanan di dunia saat ini, Guterres mengatakan bahwa perdamaian adalah hal yang sangat dibutuhkan daripada sebelum-sebelumnya.
“Perdamaian sangat dibutuhkan dari kapan pun ketika kita melihat penderitaan luar biasa rakyat Gaza, yang kini meluas ke Lebanon, belum lagi Ukraina, Sudan, Myanmar, dan masih banyak lagi,” katanya.
“Sementara itu, tingkat kematian dan kehancuran di Gaza adalah sesuatu yang tidak ada bandingannya dalam situasi lain yang pernah saya lihat sejak saya menjadi Sekretaris Jenderal,” kata dia lebih lanjut.
Untuk itu, pada kesempatan tersebut Sekjen PBB juga menyampaikan apresiasinya kepada ASEAN atas upaya berkelanjutan yang telah dilakukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk menjaga persatuan dunia.
“Anda memainkan peran kunci dalam membentuk dunia yang sejahtera, inklusif, dan berkelanjutan dengan menghormati hak asasi manusia,” katanya.
Untuk itu, Guterres juga menyampaikan kesediaan PBB untuk memberikan dukungan penuhnya dan PBB dalam upaya tersebut.
“Anda selalu dapat mengandalkan dukungan penuh saya dan PBB dalam upaya penting ini,” katanya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto menyebut kondisi dua prajurit TNI yang sempat terluka akibat serangan militer Israel ke arah Markas UNIFIL di Naqoura juga sudah membaik. Keduanya mengalami luka ringan.
Ia memastikan seluruh prajurit TNI yang saat ini bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di Lebanon dalam keadaan aman dan tetap bertugas seperti biasa.
Beberapa daerah di Lebanon, khususnya di sekitar Markas UNIFIL dekat Blue Line, Lebanon Selatan, dan di ibu kota Lebanon di Beirut, menjadi sasaran serangan udara dan invasi darat militer Israel (IDF) sejak awal Oktober 2024.
Lebih dari 1.000 prajurit TNI saat ini tersebar di beberapa daerah di Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL.
Mereka bertugas di berbagai satuan UNIFIL, di antaranya Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut. (kmb/balipost)