BANGLI, BALIPOST.com – Puncak Karya Ngusaba Kapat di Pura Hulundanu Batur, Desa Adat Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, berlangsung tepat pada Purnama Kapat, Kamis (17/10).
Ribuan Umat Hindu dari seluruh Bali pedek tangkil ke pura yang berlokasi di utara Danau Batur ini.
Dalam puncak karya ini, dipuput Ida Pedanda Gede Kerta Yoga Tianyar dari Griya Alit Tianyar, Karangasem, Ida Pedanda Gede Buruan dari Griya Pasraman Manuaba Darmasaba, Badung, Ida Ratu Sri Begawan Putra Nata Bangli Anom Pemayun dari Kedatuan Agung Alangsanje, Bebalang Bangli dan Jero Gede Songan.
Bendesa Adat Songan, Jero Temu mengatakan rangkaian karya ini sudah dilaksanakan sejak 28 September 2024 dengan Nanceb tetaring.
Dilanjutkan pada 14 Oktober 2024, digelar upacara melasti di Pura Tirta Hulundanu Songan. Saat upacara melasti, semua Ida Batara di Desa Adat Songan tedun untuk masucian.
Ribuan krama mengiringi ritual sakral ini. Upacara melasti ini dilaksanakan sejak pukul 10.00 dan selesai pukul 21.00 WITA.
Jero Temu menjelaskan karya ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Dalam upacara ini mengambil tingkatan utama menggunakan sanggar tawang, lengkap tapak siti dengan lantaran kerbau.
Selain itu juga ada wewalungan lainnya. Nantinya, Ida Betara akan masineb pada 23 Oktober 2024.
Sementara Manggala Prawartaka Karya, Gede Darmawa menambahkan sebelum dilaksanakan Karya Ngusaba Kapat ini, dilakukan pemugaran beberapa bangunan. Di antaranya, candi gelung kori, penyengker dan bale lantang.
Proses pembangunan dimulai sejak 2023. Di mana, pembiayaan bersumber dari bantuan dana hibah Provinsi Bali sebesar Rp3 miliar. Tak hanya itu, sumber dana juga dari punia Umat Hindu dan Krama Desa Adat Songan.
Ia menyampaikan pembangunan sejumlah bangunan ini akan dilanjutkan tahun depan. Sebab masih banyak bangunan yang belum selesai. Sejatinya, pihaknya telah mengajukan proposal ke Pemprov Bali dengan nilai anggaran Rp12 miliar. Namun baru cair Rp3 miliar. (Pramana Wijaya/balipost)